BUDIDAYA HIDROPONIK PAPRIKA "MENGUNTUNGKAN"
KEUNGGULAN HIDROPONIK PAPRIKA DAN MENGAPA HARUS BUDIDAYA PAPRIKA HIDROPONIK?
Pertanian hidroponik saat ini sudah menjadi tren di masyarakat. Pertanian yang dilakukan dengan media air/non tanah ini dapat menghasilkan produk yang berkualitas prima. Produk-produk hidroponik selalu dicari oleh pasar terutama di kota-kota besar dan daerah-daerah pariwisata yang merupakan pengkonsumsi produk mewah dan berkualitas ini.
Keunggulan dari buah paprika (Capsicum annuum. Var.Grossum) ini adalah selain harganya yang selalu tinggi dan banyak dicari oleh pasar, Keunggulan lainnya adalah tanaman paprika ini sangat rentan untuk dibudidayakan secara konvensional. Budidaya paprika konvensional akan terkendala dengan serangan hama dan penyakit yang sangat ganas sehingga resiko untuk dibudidayakan di tanah secara konvensional sangat tinggi. Oleh karena itu maka, paprika menjadi sangat potensi untuk dikembangkan secara hidroponik di dalam green house. Berbeda dengan komoditi lain seperti strowbery, melon, selada, dan tomat, komoditi ini masih dapat dibudidayakan di tanah secara konvensional. Hal tersebut menyebabkan harga jual produk hidroponik di green house akan tertekan saat musim panen raya dari komoditi tersebut (meskipun bukan hal mutlak). Keunggulan lain dari paprika ini adalah masa panen yang panjang dan dipanen hijau. Saat harga paprika bagus dapat segera dipanen hijau tanpa menunggu merah atau kuning, Sedangkan saat harga kurang bagus dapat ditunggu hingga merah atau kuning itu memungkinkan petani mendapat untung lebih banyak.
# Sebelum melakukan penanaman paprika pastikan green house siap terlebih dahulu. Green house paprika sebaiknya dibuat agak kuat dengan tiang utama beton atau besi yang kuat dan dibuat agak tinggi sekitar 4-5 meter. Itu dikarenakan paprika dapat tumbuh tinggi ke atas mencapai 6-7 meter tergantung dari perawatan. Green house yang dibuat kuat juga bertujuan agar saat paprika berbuat green house tidak roboh. Karena saat berbuah 1 pohon paprika dapat memiliki buah total dengan berat 2 kg. Green house juga harus dalam kondisi bersih dan steril untuk mengurangi serangan hama dan penyakit. Setelah green house siap baru kita melakukan penanaman.
Berikut Tahapan Budidaya Paprika Secara Hidroponik
1 Persiapan Bibit
Bibit (benih) paprika hidroponik tergolong mahal mencapai 3.000-5.000 per biji tergantung jenis dan merek. Oleh karena itu tahap pembibitan menjadi sangat penting untuk diketahui agar mengurangi resiko dan kerugian. Bibit yang baik akan menghasilkan tanaman yang baik pula. Bibit paprika dapat di beli di toko-toko pertanian dengan berbagai jenis merek (Athena, Sany, Spartakus, Goldflame, Calvin, Insani, Chang dll) semua bibit tersebut bagus tergantung dari perawatan kita.
Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama ± 30 menit, sambil menunggu kita bisa menyiapkan media semai yang akan digunakan.Basahi media dengan air bersih dan pastikan media basah sampai merata dan biarkan sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes itu menunjukkan media tanam sudah jenuh dan siap digunakan.
Buat lubang kecil pada rockwool-Grodan (apabila menggunakan Rockwool) atau lubang tanam jika menggunakan tre dan sekam bakar. Letakkan benih satu persatu pada setiap lubang dengan posisi calon lembaga (titik tumbuh menghadap kebawah ± 0,5 cm dengan menggunakan pinset, setelah semua benih disemai kemudian tutup dengan plastik mulsa agar suasana lembab dan hangat sehingga benih lebih cepat berkecambah..
Benih-benih tersebut ditaruh di lemari semai (germenation chamber), selama di lemari semai suhu optimal 20-25 ÂșC dengan RH 70%-90%. Suhu dan RH dapat diatur dengan cara memasang lampu jika suhu rendah dan Jika kelembaban rendah semprotkan air ke dalam lemari semai dengan menggunakan hand sprayer.
Benih akan berkecambah dalam waktu ± 7 hari, plastik mulsa dibuka kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap menjaga suhu dan kelembaban.
Bibit dengan koteledon tumbuh sempurna, dipindahkan ke polybag 15 x 15 cm yang telah dibasahi dengan larutan nutrisi (JORO A&B Mix atau merek nutrisi lain) dengan EC. 1 mS/Cm atau 700 ppm dan pH. 5.5-6.5.Pemeliharaan dipersemaian/pembibitan meliputi penyiraman 1-2 kali sehari (tergantung cuaca, fase pertumbuhan bibit, dan media yang digunakan), pengendalian hama dan penyakit selama di nursery misalnya trips, mite, leaf miner, rebah kecambah dll) dan yang tak kalah pentingnya adalah pengaturan kembali jarak antar tanam agar daun tanaman tidak saling menutupi.
Bibit siap tanam ke greenhouse produksi setelah berumur ± 21 hari di polybag atau sudah berdaun ± 5 helai.
2. Persiapan Media Tanam dan Penanaman
Media tanam yang digunakan pada budidaya paprika hidroponik adalah sekam bakar. Ada banyak media tanam yang dapat digunakan yang penting bersifat steril, aerasi dan porositas baik. Jadi media tanam dapat menahan air dengan optimal (tidak basah/kering). Mengapa sekam bakar dipilih oleh sebagian besar petani paprika hidroponik, karena media ini murah, mudah didapat, mudah dibuat dan yang pasti steril dan memiliki aerasi dan porositas yang baik. Untuk skala komersil media yang murah sangat diperlukan karena dapat menekan biaya produksi. Polibag yang digunkan pada media tanam dapat berupa polibag ember (ukuran 50 cm) atau jenis polibag bantal (sleb). Untuk petani pemula sebaiknya menggunakan media polibag ember karena nutrisi yang diserap media tanam akan lebih baik dan akar dapat berkembang dengan lebih leluasa. Namun media ini memiliki kelemahan lebih mahal dibandingkan sleb karena menggunakan sekam bakar lebih banyak dan harga polibag ini lebih mahal.
polibag sleb |
![]() |
polibag ember |
Setelah media tanam siap maka akan dilakukan penanaman. Penanaman bibit paprika sebaiknya dilakukan di sore hari sehingga tanaman muda dapat beradaptasi terlebih dahulu sebelum terrkena sinar matahari terik di dalam green house. Untuk 1 polibag dapat diisi 2 bibit paprika. Sebelum melakukan penanaman pastikan seluruh media sekam bakar telah jenuh dengan air. Pastikan juga membuat lubang pembuangan di bawah polibag yang bertujuan agar kelebihan air dapat segera keluar melalui lobang tersebut.
3. Pengairan dan Pemupukan
Budidaya paprika secara hidroponik menggunakan nutrisi jadi (A B MIX) sebagai sumber nutrisi dan air. Air yang diberikan sudah mengandung unsur hara (nutrisi) yang siap diserap oleh tanaman karena sudah berbentuk ion dalam air sehingga langsung dapat diserap oleh tanaman. Nutrisi ini juga sudah lengkap mengandung unsur hara makro dan mikro sehingga tanaman dapat menyerap dengan baik. Nutrisi pada hidroponik paprika dapat dibeli di toko-toko pertanian. Pastikan nutrisi yang anda beli merupakan nutrisi jenis syuran buah paprika. Karena berbeda komoditi akan berbeda pula kandungan nutrisi di dalamnya. Untuk pembuatan larutan stok A dan stok B biasanya sudah tertera pada label kemasan nutrisi tersebut.
Pemberian nutrisi pada paprika saat awal transplanting dapat dilakukan pemberian air 3 kali sehari tergantung cuaca jika cuaca terik dapat diberikan sampai 5 kali sehari. indikator cukup tidaknya air adalah air sudah mulai menetes pada lubang pembuangan.
Konsentrasi nutrisi yang diberikan adalah 700 ppm (1 ec) saat baru tanam. Konsentrasi dinaikkan sebesar 500 ppm setiap 2 minggu hingga tanaman siap panen konsentrasi yang digunakan mencapai 5000 ppm (5 liter/1000 liter air). Pemberian nutrisi ini tidak mutlak seperti acuan di atas pemberian nutrisi nantinya akan disesuaikan dengan sosok penampilan tanaman kondisi cuaca dan suhu air maupun suhu ruangan.
Frekuensi dan volume siram harus disesuaikan dengan kondisi cuaca, jenis dan umur tanaman, fase pertumbuhan tanaman dan jenis media yang digunakan. Cuaca mendung atau hujan (evaporasi kurang) volume dan frekuensi penyiraman dikurangi karena efek terhadap media menjadi terlalu basah sehingga akar tidak bisa tumbuh dengan baik. kondisi yang diinginkan tanaman adalah berimbang antara air, udara, pupuk dan media tanam. Sebaliknya kalau cuaca panas (evaporasi naik) fertigasi harus lebih sering dan volumenya lebih banyak.
Nilai EC (jumlah pupuk yang larut dalam air) dan nilai pH (tingkat keasaman) suatu larutan sangatlah penting sebab akan menunjukkan berapa banyak unsur hara yang tersedia bagi tanaman. Sebab tidak ada satu situasi yang sama (beda daerah, iklim, beda media, beda varietas dll) jumlah dan frekuensi tidak bisa distandarkan /disamakan. Untuk setiap situasi dan kondisi yang berbeda harus kita cari cara dan dosis yang optimal untuk tanaman.
Tingkat kepekatan (EC) yang diberikan untuk tanaman harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. pH didalam media yang bagus kurang lebih 5,2 sebab dengan tingkat pH tersebut semua unsur hara tersedia didalam air/media bisa diserap oleh tanaman.
Satu hal yang tak kalah penting adalah pencatatan mengenai waktu siram, volume siram, EC/pH in, EC/pH out, suhu, RH dan kondisi cuaca. Hal ini penting sebab dari data tersebut bisa membantu dalam mengambil suatu keputusan untuk merubah atau tidak sistem yang sudah berlangsung sebelumnya
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang utama pada budidaya paprika adalah Thrips, mites, aphids, leaf miners,, virus, layu fusarium, layu bakteri, powdery meldew, dan bercak daun.
Pencegahan dan Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:
Menjaga kebersihan, membuang sisa tanaman/gulma jauh dari lokasi greenhouse/masuk bak sampah dan dibakar. Sterilisasi greenhouse (gunakan lysol, formalin, dan pestisida) ini harus dilakukan setiap awal musim tanam/sebelum tanam dimulai. Memasang bak disenfeksi kaki untuk mencegah masuknya telur/larva hama dan patogen penyakit yang terbawa oleh alas kaki. Tanaman yang terserang penyakit (virus, bakteri) dimasukkan ke kantong/karung plastik lalu buang jauh dari lokasi greenhouse/dibakar.
Pengendalian hama dan penyakit juga dapat dilakukan dengan cara Biologis, dengan memanfaatkan musuh alami (predator), tapi cara ini di Indonesia masih jarang dilakukan karena belum banyak tersedia predator dataupun patogen baik yang mampu menekan hama dan penyakit tanaman paprika.Gunakan susu skim (kandungan protein minimal 35%) dengan konsentrasi 100 gram/1 liter airuntuk menghindari terjadinya penularan virus pada saat miwil (prunning). Pengendalian secara kimiawi (pestisida), dapat dilakukan dengan pemilihan jenis, konsentrasi dan volume semprot dengan tepat (Tepat waktu, Tepat Dosis konsentrasi, Tepat Sasaran).
Untuk jenis pestisida tidak harus menggunakan pestisida yang mahal. pestisida disesuaikan dengan keadaan hama dan penyakit di tempat melakukan penanaman.
5. Panen
Keunggulan budidaya paprika hidroponik adalah umur panen yang relatif panjang dan produk yang dapat dipertahankan kesegaranya relatif lebih lama. Beberapa tips yang dapat dilakukan adalah.
1. Agar tanaman paprika berbuah awet dan dapat dipanen dalam jangka waktu yang panjang. Buah petama dari cabang pertama dipanen hijau jangan dibiarkan menjadi merah atau kuning. Hal tersebut akan mengurangi beban tanaman saat tanaman masih muda itu membuat tanaman akan hidup lebih lama.
2. Jika terjadi serangan penyakit yang berat, sebaiknya paprika juga di panen hijau. Karena meringankan beban dari tanaman. Setelah tanaman sehat baru paprika dipanen hingga merah atau kuning (masak fisiologis).
4. Saat melakukan panen gunakan cutter/pisau yang tajam sehingga tidak melukai pangkal tangkai buah.Jika terluka tanaman dapat stress dan pertumbuhan buah berikutnya tidak normal.
panen menggunakan pisau tajam |
![]() |
paprika yang terawat akan tampak sehat dan subur |
![]() |
paprika yang terawat baik dapat hidup hingga 2 tahun tanpa menunjukkan penurunan kualitas hasil |
#KUNJUNGI JUGA TULISAN LAIN SEPUTAR PERTANIAN DI BLOG INI. TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar