Kamis, 10 Maret 2016

Pertanian Organik vs Hidroponik

Saat ini dunia pertanian sangat trend membicarakan 2 teknologi di bidang pertanian yang sangat menarik. Teknologi itu adalah ORGANIK dan HIDROPONIK. Kedua teknologi tersebut sangatlah baik. Bahkan kedua teknologi itu mampu meningkatkan pendapatan petani. Bisa kita lihat di gerai-gerai supermarket yang menyediakan produk pertanian kedua produk tersebut memiliki etalase yang berbeda dan harganya pun lebih tinggi dibandingkan produk pertanian yang ditanam secara konvensional.


sayur organik
beras organik







produk hidroponic























Tentu itu menjadi hal yang baik bagi petani. petani yang kreatif dan berusaha lebih keras akan menuju ke arah ke 2 produk tersebut.

Namun ada sedikit perdebatan antara ke 2 produk tersebut. Pemilik produk organik mengatakan produk mereka paling baik dan pemilik produk hidroponik mengatakan produk mereka yang terbaik. ke 2 produk tersebut sebenarnya sama baiknya tergantung dari market, potensi, sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.

Berikut keunggulan dan kelemahan masing-masing produk tersebut.

Keunggulan sistem pertanian organik
1. Ramah Lingkungan : karena semua input berasal dari bahan organikm dan alami tentu saja ramah lingkungan
2. Menggunakan sumber hara dari pupuk organik (pupuk kandang, kompos dll) yang cenderung lebih murah.
3. Menanam dilakukan di tanah : Mikro organisme tanah dan unsur hara pada tanah membantu pertumbuhan tanaman jadi cenderung lebih murah.
4. Cenderung lebih indah dipandang karena bersifat alami dan nature.

Kelemahan sistem pertanian organik
1. Masih sulit untuk diperoleh hasil yang besar karena kebutuhan akan unsur hara terbatas dari pupuk organik yang kandungan unsur haranya kecil (kecuali jika tanah sudah sehat dan dilakukan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama).
2. Karena ditanam di tanah maka kontaminasi cenderung lebih tinggi dan serangan hama dan penyakit lebih besar.
3. Karena menggunakan pestisida organik maka keefektifan pestisida relatif rendah (kecuali pada lingkungan yang sudah steril seperti green house atau lahan yang sudah sehat sehingga hama penyakit berjalan seimbang).
4. Unsur hara yang diberikan berupa pupuk kandang dan bahan-bahan organik maka harus dirubah menjadi bentuk ion (anorganik) sehingga dapat diserap oleh tanaman. dan proses tersebut perlu bantuan mikro organisme dan proses dalam tanah, sehingga ketersediaan unsur hara relatif lambat.


Keunggulan Sistem pertanian hidroponik
1. Karena sistem pertanian hidroponik tidak menggunakan tanah hanya menggunakan air sebagai media tanam maka tingkat sterilisasi cenderung lebih baik.
2. Karena ditanam biasanya pada green house maka tanaman lebih aman dari serangan hama dan penyakit.
3. Unsur hara yang diberikan sudah dalam bentuk ion sehingga langsung tersedia bagi tanaman dan dapat diserap langsung oleh tanaman.
4. Tanaman lebih cepat tumbuh karena unsur hara yang diberikan terkontrol dan langsung dapat diserap oleh tanaman.
5. Diperoleh produk yang berkualitas dan sempurna karena semua kondisi terkontrol dengan pasti (unsur hara, cuaca, suhu kelembaban, ph dll)

Kelemahan sistem pertanian hidroponik
1. Memerlukan modal yang lebih tlebih besar untuk instalasi hidroponik (Green house, pompa air, nutrisi, listrik, pipa dll)
2. Perlu ketelitian yang lebih dan ilmu pengetahuan yang lebih tinggi juga perhitungan yang tepat (seperti menghitung konsentrasi larutan, PH, Suhu, debit air dll)

Dari Keunggulan dan kelemahan masing-masing tentu saja kedua sistem pertanian tersebut dapat dilakukan terdantung potensi yang dimiliki masing-masing individu.

Berikut adalah beberapa teori yang menjelaskan apa itu pertanian organik dan pertanian hidroponik yang menjadi perdebatan yang berkaitan dengan kesehatan produk, ramah lingkungan dan pelestarian lingkungan yang menjadi isu dan trend pada pertanian saat ini dan pertanian di masa depan. yang menjadi perdebatan adalah apakah hidroponik termasuk organik, apakah nutrisi yang digunakan yang merupakan racikan pabrik dapat dikategorikan sebagai organi. perdebatan itu selalu muncul jika kita membahas organik ataupun hidroponik (anorganik)

berikut teori yang dapat sedikit menjelaskan 

Akar Tanaman Hanya Menyerap Ion Anorganik
Berdasar sumber bahan baku yang diolah menjadi energi, makhluk hidup dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Autotroph dan Heterotroph.
Kelompok Autotroph adalah organisme yang mengolah bahan anorganik sederhana, menggunakan energi alam seperti sinar matahari, menjadi bahan organik. Termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah tanaman hijau yang berfoto-sintesis.
Sementara kelompok Heterotroph hanya mampu mengolah bahan organik, oleh sebab itu untuk mendapatkan sumber energinya organisme Heterotroph harus memangsa organisme lain seperti manusia, tanaman carnivora dan binatang termasuk dalam kelompok ini.

Sebagai organisme Autotroph, tanaman memiliki sistem metabolisme sederhana. Nutrisi diserap akar melalui proses pertukaran ion. Hanya ion yang bisa menembus jaringan dinding akar, bukan molekul atau senyawa yang masih berukuran besar.
Bahan organik dalam wujud aslinya berupa senyawa molekuler, ukurannya terlalu besar untuk dapat menembus dinding akar. Oleh sebab itu, supaya bisa diserap akar, nutrisi atau pupuk yang dibuat menggunakan bahan baku organik terlebih dahulu harus diurai menjadi ion anorganik.
Pada media tanam tanah terdapat bakteri dan enzim yang mengurai molekul organik menjadi ion anorganik, sehingga unsur hara yang berasal dari bahan organik bisa diserap oleh akar.

Pada pertanian Hidroponik tidak menggunakan media tanam tanah dan tidak menggunakan pupuk seperti pupuk kandang. Bahkan sebenarnya media tanam yang digunakan pada Hidroponik disyaratkan harus steril. Artinya, media tanam Hidroponik tidak mengandung bakteri pengurai.
Karena tanaman hanya menyerap ion anorganik, sementara pada media tanam Hidroponik tidak terdapat bakteri pengurai, maka nutrisi untuk Hidroponik harus sudah dalam bentuk senyawa ionik, supaya pada saat terkena air segera terurai menjadi ion, dan dapat diberikan dalam takaran sesuai kebutuhan tanaman. Karena nutrisi hidroponik sudah berupa ion dan sudah lengkap mengandung unsur hara makro dan mikro maka nutrisi hidroponik dapat langsung diserap oleh akar tanaman tanpa merubahnya lagi menjadi bentuk ion seperti yang terjadi pada tanamanb organik. 
Dari penjelasan di atas tentu saja budidaya hidroponik tidak dapat disamakan dengan budidaya organik meskipun unsur hara yang diserap tanaman nantinya adalah berupa ion (Anorganik).

Mari kita membuka mata dan pikiran dan tanpa harus memperdebatkanya. kedua sistem tersebut organik maupun hidroponik sama-sama memiliki keunggulan. 
Jika market (pasar) mengkehendaki produk organik atau kalian ingin berbudidaya organik maka lakukanlah sesuai ketentuan organik. jika market membutuhkan tanaman dipupuk dengan pupuk organik maka lakukanlah itu. Karena market organik memiliki peraturan dan ketentuan sendiri seperti yang terdapat pada persyaratan produk organik (Inofice, lesos, organik indonesia, IMO,IFOAM dll). semua sudah diatur di dalamnya apa yang bole dan apa yang tidak bole dilakukan. Kita sebagai petani tujuan akhir bukankah produk yang kita hasilkan bisa laku dan diterima oleh pasar, oleh karena itu lakukanlah sesuai kebutuhan pasar. Tujuan dari pertanian organik ini yang utama tentu saja untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pupuk kimia yang berlebih dan penggunaan pestisida yang berlebih dan mulai kembali ke alam. Dengan ber organik petani kembali menghargai kearifan lokal budaya mereka, kembali mencintai alam sehingga alam tetap lestari dan tetap dapat dinikmati keindahanya. Tentu saja hal tersebut merupakan tujuan yang mulia dan patut untuk dikerjakan.

Untuk market hidroponik memiliki pangsa pasarnya sendiri, tujuan dari teknologi ini tentu saja diperoleh produk yang berkualitas, memiliki nilai gizi yang tinggi berpenampilan cantik dan sempurna dan keunggulan lain dari produk hidroponik. Teknologi ini sangat berkembang di daerah negara maju karena tuntutan dari jumlah penduduk yang super banyak dan lahan pertanian yang dimiliki kurang tersedia. 

coba bandingkan sistem pertanian hidroponik ini :
https://www.youtube.com/watch?v=o1QXCnC-2h4
dan sistem pertanian organik ini
https://www.youtube.com/watch?v=k6MCtft52Ek
(Jatiluwih Bali sudah menjadi kawasan padi organik di Bali, terkenal dengan padi lokal merah bali dan padi lokal putih mansur)

Pertanian organik
Pertanian Hidroponik

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi
jangan lupa di like dan di share




1 komentar: