MODUL PUPUK ORGANBIK UNTUK SMK PERTANIAN (AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA)
DAPAT DI DOWLOAD DI SINI
https://drive.google.com/file/d/0B3sHVq0hgIKReHFGRXVpNExoNjQ/view?usp=sharing
Sabtu, 31 Oktober 2015
BUDIDAYA TANAMAN LABU SIAM (Sechium edule. L) SECARA ORGANIK
BUDIDAYA TANAMAN LABU SIAM (Sechium edule. L) SECARA ORGANIK
Labu siam (Sechium edule. L) sudah sangat terkenal di indonesia, Di daerah sunda labu siam ini dikatakan Lijet dan di daerah jawa dikatakan Jipang, sedangkan di daerah bali dikatakan Jepang. labu siam ini banyak memiliki manfaat dari buahnya yang enak untuk dimasak, pucuknya juga baik digunakan sebagai berbagai macam olahan sayuran.
Keunggulan dari budidaya tanaman labu siam secara organik adalah harga jual dari produk ini akan dapat ditingkatkan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Labu siam selama ini dikatakan mudah tumbuh dimana saja, namun perlu diperhatikan tanpa pengtahuan akan teknik budidaya labu siam maka untuk membudidayakan tanaman labu siam akan sulit. Untuk membudidayakan labu siam secara organik tidak berbeda jauh dengan budidaya tanaman lain secara organik dimana hal yang utama untuk diperhatikan adalah kesesuaian lahan yang akan ditanami labu siam, penggunaan pupuk organik dan pestisida organik. Labu siam sangat sesuai ditanam pada ketinggian 500 - 100 dpl. untuk dibawah 500 dpl pertumbuhan labu siam kurang baik dan memerlukan perawatan ekstra untuk menumbuhkannya. Tanaman labu siam juga menghendaki tanah yang berpasir dan tidak liat.
Berikut beberapa tips dalam budidaya tanaman labu siam secara organik.
Panca Usaha Tani
Penyediaan Bibit Unggul
Pembibitan tanaman labu siam dapat menggunakan buah dari labu siam yang dipanen pada musim sebelumnya, Buah yang digunakan dipastikan buah yang telah tua dan telah tumbuh akar dan tunas. karena karakteristik labu siam adalah akar dan tunas sudah dapat tumbuh walau buah masih tergantung di pohon. Dan pastikan memilih jenis buah dari labu siam yang bekualitas baik. labu siam yang berwarna hijau tua lebih disenangi pasar dan rasanya lebih enak dibandingkan jenis labu siam dengan warna hijau muda. Pada budidaya labu siam secara organik buah yang hendak digunakan bibit harus diambil dari pohon yang organik pula. hal tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas produk dan jaminan kepada konsumen.
Pengolahan tanah dan penanaman
Pengolahan tanah pada budidaya tanaman labu siam tidak begitu susah, dengan pengolahan yang sederhana (minimum tilage) labu siam tetap dapat tumbuh dengan baik. tanah yang diolah hanya tanah yang akan ditanamai labu siam saja. Dalam 1 lobang tanam dapat diisi 2 sampai 3 biji labu siam yang bertujuan untuk cadangan saat ada kematian.

Pemupukan dasar pada budidaya labu siam secara organik ini cukup menggunakan 5-8 kg pupuk kandang (kompos) yang sudah matang. pupuk tersebut cukup untuk mensuplai nunsur hara pada fase bembibitan (vegetatif awal labu siam)
Pengairan dan Penyiraman
Tanaman labu siam merupakan tanaman yang cocok ditanam di tanah berpasir dan tegalan jadi tipe pengairan yang dipilih adalah dengan penyiraman. tanaman labu siap tidak membutuhkan air yang banyak maka untuk di daerah dengan kelembaban tinggi penyiraman kadang tidak diperlukan lagi. Untuk melakukan penyiraman agar efektif dapat langsung disiram atau dikocor dengan air yang telah bercampur dengan kompos cair (cara pembuatan kompos cair ada pada artikel sebelumnya) sehingga cara tersebut menghemat biaya kerja petani.
Pemupukan
Pada dasarnya tanaman labu siam merupakan jenis lokal (non hibrida) yang memiliki karakter tidak boros akan pupuk. maka dari itu dalam pemupukan tanaman labu siam dapat dilakukan hanya 1 bulan sekali dengan pupuk tambahan selain pupuk dasar yaitu 10 kg kompos setiap satu bulan dan diberikan pada pangkal utama tanaman labu siam. selain itu untuk meningkatkan produksi tunas dan buah terutama pada musim kemarau dapat dilakukan dengan kocor pupuk organik cair dengan dosis 2 liter per pangkal batang labu siam.
Pengendalian hama dan penyakit
Pada budidaya tanaman labu siam secara organik wajib mengendalikan hama dan penyakit menggunakan bahan-bahan yang bersifat organik. Hama yang sering menyerang labu siam adalah jenis kutu-kutuan dan hama tersebut dapat dikendalikan dengan ekstrak sereh atau ekstrak daun kompre. untuk jenis penyakitn yang sering menyerang adalah jenis busuk batang dan dapat dikendalikan dengan ekstrak daun nimba atau ekstrak daun sirih (dapat juga menggunakan jenis ekstrak daun lain atau kombinasi). Dalam mengendalikan hama dan penyakit secara organik tidak harus kaku seperti menggunakan pestisida kimia. Dari pengalaman perbedaan jenis dan dosis tidak terlalu berpengaruh terhadap tanaman namun berpengaruh terhadap hama dan penyakit, karena pestisida organik bukan bersifat membunuh namun mencegah dan mengusir.
# Pemeliharaan
1. Tambahan dalam melakukan pemeliharaan tanaman labu siam adalah pastikan memasang tiang rambatan dan akan lebih baik lagi jika rambatan berupa para-para sehingga labu siam dapat melilit dan tumbuh pada para-para. fungsi lain dari p;ara-para adalah agar tanaman mendapat sinar yang penuh dan mudah dalam pemanenan.
Labu siam (Sechium edule. L) sudah sangat terkenal di indonesia, Di daerah sunda labu siam ini dikatakan Lijet dan di daerah jawa dikatakan Jipang, sedangkan di daerah bali dikatakan Jepang. labu siam ini banyak memiliki manfaat dari buahnya yang enak untuk dimasak, pucuknya juga baik digunakan sebagai berbagai macam olahan sayuran.
Keunggulan dari budidaya tanaman labu siam secara organik adalah harga jual dari produk ini akan dapat ditingkatkan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Labu siam selama ini dikatakan mudah tumbuh dimana saja, namun perlu diperhatikan tanpa pengtahuan akan teknik budidaya labu siam maka untuk membudidayakan tanaman labu siam akan sulit. Untuk membudidayakan labu siam secara organik tidak berbeda jauh dengan budidaya tanaman lain secara organik dimana hal yang utama untuk diperhatikan adalah kesesuaian lahan yang akan ditanami labu siam, penggunaan pupuk organik dan pestisida organik. Labu siam sangat sesuai ditanam pada ketinggian 500 - 100 dpl. untuk dibawah 500 dpl pertumbuhan labu siam kurang baik dan memerlukan perawatan ekstra untuk menumbuhkannya. Tanaman labu siam juga menghendaki tanah yang berpasir dan tidak liat.
Berikut beberapa tips dalam budidaya tanaman labu siam secara organik.
Panca Usaha Tani
Penyediaan Bibit Unggul
Pembibitan tanaman labu siam dapat menggunakan buah dari labu siam yang dipanen pada musim sebelumnya, Buah yang digunakan dipastikan buah yang telah tua dan telah tumbuh akar dan tunas. karena karakteristik labu siam adalah akar dan tunas sudah dapat tumbuh walau buah masih tergantung di pohon. Dan pastikan memilih jenis buah dari labu siam yang bekualitas baik. labu siam yang berwarna hijau tua lebih disenangi pasar dan rasanya lebih enak dibandingkan jenis labu siam dengan warna hijau muda. Pada budidaya labu siam secara organik buah yang hendak digunakan bibit harus diambil dari pohon yang organik pula. hal tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas produk dan jaminan kepada konsumen.
Pengolahan tanah dan penanaman
Pengolahan tanah pada budidaya tanaman labu siam tidak begitu susah, dengan pengolahan yang sederhana (minimum tilage) labu siam tetap dapat tumbuh dengan baik. tanah yang diolah hanya tanah yang akan ditanamai labu siam saja. Dalam 1 lobang tanam dapat diisi 2 sampai 3 biji labu siam yang bertujuan untuk cadangan saat ada kematian.

Pemupukan dasar pada budidaya labu siam secara organik ini cukup menggunakan 5-8 kg pupuk kandang (kompos) yang sudah matang. pupuk tersebut cukup untuk mensuplai nunsur hara pada fase bembibitan (vegetatif awal labu siam)
Pengairan dan Penyiraman
Tanaman labu siam merupakan tanaman yang cocok ditanam di tanah berpasir dan tegalan jadi tipe pengairan yang dipilih adalah dengan penyiraman. tanaman labu siap tidak membutuhkan air yang banyak maka untuk di daerah dengan kelembaban tinggi penyiraman kadang tidak diperlukan lagi. Untuk melakukan penyiraman agar efektif dapat langsung disiram atau dikocor dengan air yang telah bercampur dengan kompos cair (cara pembuatan kompos cair ada pada artikel sebelumnya) sehingga cara tersebut menghemat biaya kerja petani.
Pemupukan
Pada dasarnya tanaman labu siam merupakan jenis lokal (non hibrida) yang memiliki karakter tidak boros akan pupuk. maka dari itu dalam pemupukan tanaman labu siam dapat dilakukan hanya 1 bulan sekali dengan pupuk tambahan selain pupuk dasar yaitu 10 kg kompos setiap satu bulan dan diberikan pada pangkal utama tanaman labu siam. selain itu untuk meningkatkan produksi tunas dan buah terutama pada musim kemarau dapat dilakukan dengan kocor pupuk organik cair dengan dosis 2 liter per pangkal batang labu siam.
Pengendalian hama dan penyakit
Pada budidaya tanaman labu siam secara organik wajib mengendalikan hama dan penyakit menggunakan bahan-bahan yang bersifat organik. Hama yang sering menyerang labu siam adalah jenis kutu-kutuan dan hama tersebut dapat dikendalikan dengan ekstrak sereh atau ekstrak daun kompre. untuk jenis penyakitn yang sering menyerang adalah jenis busuk batang dan dapat dikendalikan dengan ekstrak daun nimba atau ekstrak daun sirih (dapat juga menggunakan jenis ekstrak daun lain atau kombinasi). Dalam mengendalikan hama dan penyakit secara organik tidak harus kaku seperti menggunakan pestisida kimia. Dari pengalaman perbedaan jenis dan dosis tidak terlalu berpengaruh terhadap tanaman namun berpengaruh terhadap hama dan penyakit, karena pestisida organik bukan bersifat membunuh namun mencegah dan mengusir.
# Pemeliharaan
1. Tambahan dalam melakukan pemeliharaan tanaman labu siam adalah pastikan memasang tiang rambatan dan akan lebih baik lagi jika rambatan berupa para-para sehingga labu siam dapat melilit dan tumbuh pada para-para. fungsi lain dari p;ara-para adalah agar tanaman mendapat sinar yang penuh dan mudah dalam pemanenan.
2. Pastikan melakukan pemangkasan secara berkala (6 bulan sekali) karena karakteristik tanaman ini akan terus menumbuhkan tunas sehingga dengan tunas yang terlalu banyak dapat mengurangi jumlah buah yang dihasilkan. tips saat melakukan pemangkasan adalah, pemangkasan dapat dilakukan bersamaan dengan panen pucuk muda sehingga pemangkasan sekalian dengan panen pucuk muda yang hendak di jual.
pemangkasan terhadap cabang yang tua dan sudah mati juga wajib dilakukan untuk memberi kesempatan cabang baru untuk tumbuh.
Sapta Usaha Tani
Panen dan Pasca Panen
Pada tahap panen dan pasca panen, disinilah letak keunggulan produk organik. labu siam organik memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan labu siam dengan cara konvensional (kimia) labu siam organik memiliki rasa lebih manis, tekstur lebih renyah warna lebih cerah, serat lebih sedikit dan awet disimpan dalam jangka waktu yang lama. Untuk mendapatkan harga yang lebih baik dapat dilakukan pemanenan Baby labu siam. Labu siam baby lebih disukai untuk kalangan hotel dan restoran. Harga labu siam biasa di tingkst petani dapat mencapai 1000 rupiah per dua biji pada musim kering dan langka labu siam. Untuk harga labu siam organik dapat mencapai 2 kali lipat dari harga biasa. memang sampai saat ini belum banyak yang menghargai produk organik, namun peluang itu sudah mulai terbuka lebar terutama di daerah wisata seperti pulai BALI. Jika kita menagkap peluang ini lebih dahulu maka kita akan menguasai pasar tersebut.
Foto-foto diambil oleh team Beras sehat 1. Dr Gede Wijana, I Made Surya Adi Putra, SP, Kelompok tani Pucak Adeng, Angsri Kabupaten Tabanan.
Jumat, 30 Oktober 2015
POTENSI TANAMAN AZOLLA SEBAGAI PUPUK ORGANIK
POTENSI
TANAMAN AZOLLA (Azolla Caroliniana. WILD) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
BERKUALITAS DAN BERKELANJUTAN
KARYA TULIS
OLEH :
NI NYOMAN SURYANTINI
(NIS. 556)
SMK NEGERI 1 PETANG
KABUPATEN BADUNG, PROPINSI BALI
2015
LEMBAR
PENGESAHAN
JUDUL :
POTENSI
TANAMAN AZOLLA (Azolla Caroliniana. WILD) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
BERKUALITAS DAN BERKELANJUTAN
NI NYOMAN SURYANTINI (NIS. 556
)
KELAS XII APT 1
AGRIBISNIS
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
KARYA
TULIS INI TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN
OLEH
|
||||
KATA
PENGANTAR
“OM SWASTIASTU”
Puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “tepat pada waktunya.
Penulis
menyadari bahwa karya tulis ilkiah ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
arahan berbagai pihak yang telah membantu dan meluangkan waktunya dalam
penyusunan karya ilmiah yang berjudul POTENSI TANAMAN AZOLLA (Azolla
Caroliniana. WILD) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERKUALITAS DAN
BERKELANJUTAN Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
:
1.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Propinsi Bali yang telah memfasilitasi dalam kegiatan lomba LKS tingkat
Nasional ini.
2.
Bapak
I Gusti Putu Asih, S.Pd, selaku kepala SMK Negeri 1 Petang yang telah
memberikan bimbingan semangat dan fasilitas sehingga mempermudah dalam
pembuatan karya ilmiah ini.
3.
Bapak I Made Surya Adi Putra, SP selaku
guru pembimbing yang selalu setia membimbing, mengarahkan dan memberi jalan
keluar dari setiap permasalahan yang ditemui
4. Para
Narasumber dan pihak-pihak lain yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis
ini.
Semoga denga tulisan ini mata kita
terbuka terhadap fenomena bidang pertanian khususnya bidang potensi tanaman
lokal. Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam karya ilmiah ini.
Penulis juga memohonkan kritik dan sarannya dalam upaya penyempurnaan karya
tulis ini.
Semoga
karya tulis ilmiah ini dapat bermafaat bagi siapa saja yang membaca dan bisa
digunakan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya. Sekian dan terima kasih “OM SHANTI, SHANTI, SHANTI OM”
ABSTRAK
PERTUMBUHAN
TANAMAN LOKAL AZOLLA (Azolla Caroliniana.
WILD) PADA BERBAGAI JENIS MEDIA TANAM
Kondisi pertanian saat ini yang
cenderung tergantung dengan penggunaan pupuk kimia sudah memberi dampak negatif
terhadap kwalitas tanah dan produk pertanian. Terobosan baru harus mulai
dilakukan agar diperoleh pupuk yang lebih ramah lingkungan dan mampu
menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman budidaya. Selain itu agar
terlepas dari ketergantungan terhadap pupuk kimia maka pupuk tersebut juga
harus tersedia dalam jumlah yang banyak dan mudah untuk dikembangkan. Salah
satu tanaman yang berpotensi memenuhi kriteria tersebut adalah tanaman azolla (Azolla Caroliniana. WILD). Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendapatkan pupuk organik yang berkualitas dan
mampu diperbanyak sehingga dapat berkembang. Hasil penelitian menunjukkan pupuk
organik berbahan dasar azolla mampu memberikan hasil yang terbaik pada tanaman
lobak dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia atau pupuk berbahan organik
lainnya. tanaman azolla juga mudah untuk diperbanyak dengan teknologi
menggunakan media tanam pupuk organik. Bahkan media tanam ini mengalahkan
perlakuan media tanam berbahan pupuk kimia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kondisi pertanian saat ini sudah sangat
mengkhawatirkan. Pertanian saat ini cenderung menggunakan input berupa bahan
kimia secara berlebih dalam teknik budidayanya. Bahaya sistem pertanian kimia tersebut
salah satunya adalah residu yang terkandung pada produk pertanian yang
dihasilkan. Nurul (2013) menyatakan beberapa sayuran dan buah yang dijual di
pasaran saat ini masih mengandung zat kimia berbahaya bagi tubuh manusia. Jika
zat tersebut dikonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan sakit bahkan
kematian.
Penggunaan
pupuk kimia memang mudah dan praktis bagi petani pada jangka waktu pendek,
namun akibat penggunaannya dalam jangka waktu panjang yang dapat merusak dan mencemari
tanah. Unsur hara yang terkandung dalam tanah dapat berkurang dan mengakibatkan tanah menjadi gersang dan tandus sehingga susah diolah untuk dapat ditanami kembali.
Tanaman menjadi sangat rawan terhadap hama, penyakit. Penggunaan pupuk kimia juga menyebabkan
menurunyan daya
kreasi terhadap petani yang diindikasikan dengan hilangnya
pengetahuan lokal dalam mengelola lahan pertanian dan ketergantungan petani terhadap
pupuk pabrikan.
Oleh karena itu, kita perlu mencari
solusi yang tepat untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pupuk kimia tersebut.
Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan sistem pertanian organik.
sistem pertanian organik adalah sistem pertanian dengan semua input dalam
proses budidayanya menggunakan bahan-bahan organik seperti menggunakan pupuk
organik.
Pupuk organik merupakan pupuk dengan
bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang
terkandung secara alami (Hanum, 2008). Pupuk organik merupakan salah satu bahan
yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman. Produk
pertanian yang dihasilkan dari sistem pertanian organik akan terbebas dari
bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman untuk dikonsumsi.
Penggunaan
pupuk organik mampu meningkatkan kualitas produk hasil pertanian. Sayur hasil
pertanian organik menampakkan warna yang lebih cerah dan tahan lama
dibandingkan sayuran kimia. Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik
akan lebih baik jika dibanding dengan pupuk kimia sehingga tanaman tidak mudah
terserang penyakit dan tanaman lebih sehat. Untuk kesehatan manusia tanaman
yang menggunakan pupuk organik lebih menyehatkan karena kandungan nutrisinya
lebih lengkap dan lebih banyak,terlihat dari kwalitas penggunaan pupuk organic
yang mampu menampakkan warna yang lebih cerah dan tahan lama serta rasanya yang
manis (gerbangpertanian.com, 2014).
Kendala
penggunaan pupuk organik saat ini adalah
kandungan hara yang terkandung di dalamnya masih rendah sehingga dapat mengakibatkan menurunnya hasil produksi pertanian.
Saat ini berbagai teknologi sudah mulai diterapkan untuk meningkatkan unsur
hara dari pupuk organik. salah satunya adalah dengan bioteknologi yaitu
fermentasi bahan organik menjadi pupuk organik. Teknik fermentasi tersebut dapat
meningkatkan kandungan hara pupuk organik dibandingkan tanpa dilakukan proses
fermentasi (organikdunia.blogspot.com, 2014).
Salah
satu bahan sumber pupuk organik yang dapat meningkatkan unsur hara yaitu tanaman
Azolla (Azolla caroliniana. WILD). Tanaman
azolla merupakan jenis tumbuhan tingkat tinggi yang dapat mengikat N bebas di
udara. Perairan yang banyak mengandung azolla akan banyak mengandung unsur
nitrogen (Budiyanto, 2013).
Setelah
diperoleh pupuk organik dengan unsur hara yang tinggi maka harus diuji apakah
bahan pembuat pupuk tersebut dapat tersedia secara terus menerus, sehingga
mampu memenuhi kebutuhan petani. Karena suatu bahan dapat digunakan sebagai
pupuk organik salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah bahan tersebut
tersedia dalam jumlah yang banyak dan tersedia secara terus menerus. Oleh
karena itu sumber pupuk juga harus dicobakan untuk diperbanyak, sehingga tidak
tergantung dengan ketersediaanya di alam.
Secara
alami tanaman azolla memang tersedia di alam, yaitu pada lahan persawahan,
namun sampai saat ini belum ada usaha dan teknologi dalam memperbanyak tanaman
azolla ini. Usaha perbanyakan tanaman azolla dapat dimulai dengan mengetahui
media tanam yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
Media tanam harus disesuaikan dengan keadaan asli
tanaman tersebut tumbuh. Secara umum azolla tumbuh pada lahan sawah yang
tergenang dan berlumpur. Potensi media lain yang dapat dikembangkan adalah
penggunaan pupuk organik pada media tanam azolla. Lahan sawah yang menggunakan
lebih banyak pupuk organik pada lahan tersebut akan lebih banyak ditumbuhi
azolla dibandingkan penggunaan pupuk kimia (Kuncarawati dkk, 2005)
Melihat
potensi dari tanaman azolla tersebut penulis tertarik untuk menguji tanaman
azolla sebagai bahan pupuk organik yang diduga dapat meningkatkan kwalitas
pupuk organik. Selain itu ada upaya dalam usaha memperbanyak tanaman azolla
sehingga sumber bahan pembuat pupuk dapat tersedia secara terus menerus.
1.2
Rumusan masalah
Rumusan
masalah pada penelitian ini adalah ;
1.
Apakah
pupuk organik berbahan tanaman azolla mampu menghasilkan pupuk organik yang
berkualitas dengan kandungan unsur hara yang tinggi?
2.
Media
tanam apakah yang terbaik digunakan dalam upaya memperbanyak tanaman azolla?
1.3 Tujuan
Tujuan dari
penelitian ini adalah;
1. Untuk
menemukan pupuk organik yang memiliki unsur hara yang tinggi yang dapat
bersaing dengan pupuk kimia.
2. Untuk
mendapatkan media tanam yang terbaik dalam usaha memperbanyak tanaman azolla.
1.4 Manfaat
Manfaat praktis
dari penelitian ini adalah;
1.
Menjadi alternatif bagi petani dalam budidaya sistem pertanian organik
2.
Dapat meningkatkan hasil produksi
pertanian dengan harga yang murah dan tetap ramah lingkungan
3.
Diperoleh terknologi perbanyakan tanaman
azolla, sehingga akan mudah untuk dikembangkan.
Manfaat
akademis dari penelitian ini adalah;
- Menjadi sumber literatur bagi
penelitian dibidang pertanian organik kedepan.
HASIL
Tabel
1. Rata-Rata Variabel Pengamatan Dari Setiap Perlakuan (14 hst)
NAMA
PUPUK/ PARIABEL YANG DIAMATI
|
PANJANG
DAUN
|
JUMLAH
DAUN
|
BERAT
UMBI (g)
|
BERAT
TOTAL (g)
|
KIMIA
|
24,7
|
9,7
|
16,7
|
114,7
|
ANABAENA AZOLLA
|
30,0
|
14,3
|
43,7
|
218,0
|
BIO
URIN
|
26,0
|
10,3
|
18,0
|
114,3
|
PEMBAHASAN
Perbedaan pertumbuhan tanaman lobak akibat
pemberian pupuk organik yang ditambahkan bahan organik mengandung bakteri
terhadap pupuk bio urin menunjukkan respon yang positif. Pertumbuhan yang lebih
tinggi ditunjukkan dari pertumbuhan tanaman azolla. Penambahan bahan organik tersebut mampu
meningkatkan pertumbuhan tanaman lobak.
Penambahan bahan organik kedalam bahan azolla
yang mengandung bakteri akan meningkatkan kemampuan bakteri dalam memfikasi N
bebas di udara. Penambahan bahan organik seperti Azolla mengakibatkan bakteri
yang sudah berkembang pada bio urin mendapat tambahan energi sehingga lebih
aktif dan lebih cepat berkembang biak dibandingkan perlakuan bio urin secara
tunggal. Simanungkalit (2013) menyatakan penambahan bahan organik yang
diberikan ke tanah yang telah mengandung bakteri menyebabkan bakteri lebih banyak
mengikat N bebas di udara.
Selain penambahan bahan organik tersebut
faktor bakteri yang terkandung dalam tanaman azolla juga mendukung pertumbuhan
tanaman lobak. Tanaman azolla merupakan bakteri yang bersimbiose dengan bakteri
anabaena. Simbiose tersebut menyebabkan Azolla mampu menangkap N bebas di udara
(Maspary, 2013). Lebih lanjut penelitian Simanungkalit (2013), menunjukan
penambahan bakteri pengikat N yang diberikan kepada benih tanaman ternyata
dapat meninngkatkan 40% kadar N total tanaman di akhir panen, itu menunjukkan
penambahan bahan organik yang mengandung bakteri sangat membantu penyediaan
unsur hara pada pupuk organik.
Hasil penelitian Saptiningsih (2007),
menunjukkan bahwa akar kedelei yang digunakan sebagai pupuk mampu meningkatkan
pertumbuhan tanaman kedelai di lahan pasir. Hal tersebut sejalan dengan hasil
yang diperoleh dengan menambahkan bahan organik yang mengandung bakteri pengikat
N seperti tanaman Azolla.
Keuntungan lain dari penambahan bahan
organik ke dalam pupuk adalah dekomposisi pupuk akan berjalan lebih sempurna. Hal
ini disebabkan oleh tingginya kandungan protein pada sumber bahan pupuk yang
mampu mempercepat proses fermentasi dan meningkatkan kesempurnaan proses
fermentasi. Hendara (2013) menyatakan untuk meningkatkan kesempurnaan
pengkomposan harus ditambahkan unsur nitrogen dalam bahan baku pembuat kompos.
Unsur N akan menjadi makanan bagi bakteri pengurai dan hasilnya adalah proses
fermentasi berjalan lebih sempurna dan lebih cepat. Proses fermentasi yang
sempurna tersebut menyebabkan bau pada pupuk organik bio urin pada umumnya
dapat berkurang bahkan dihilangkan.
Keuntungan lain pupuk organik ini adalah,
harganya juga relatif murah bahkan gratis dibandingkan dengan pupuk kimia
sehingga dapat mengurangi biaya produksi petani. Selain itu pupuk organik juga
tidak mencemari lingkungan sehingga ke depan kegiatan pertanian dapat berjalan
secara terus menerus.
Pada percobaan ke 2 (perbanyakan tanaman
azolla) pada percobaan ini ternyata azolla dapat dikembangbiakkan dengan mudah
pada media tanam pupuk organik. tanaman ini mampu berkembang menjadi dua kali
lipat jumlah awalnya hanya dalam waktu 3 hari.
Pada perlakuan ini diduga kemampuan
bersimbiose pada tanaman azolla menyebabkan tanaman azolla akan dapat
berkembang lebih cepat menggunakan bahan-bahan organik dibandingakan media
dengan bahan kimia (Gambar 9). Bakteri anabaena
akan tumbuh lebih baik pada media organik yang bersifat alami.
Hal tersebutlah yang menyebabkan media
dengan bahan dasar bahan organik lebih baik dibandingkan media dengan pupuk
kimia. Selain itu tanaman azolla merupakan jenis tanaman paku-pakuan yang belum
terbudidayakan (liar). Secara umum tanaman jenis paku-pakuan belum pernah dicobakan
untuk dipupuk dengan pupuk kimia. Diduga tanaman ini belum dapat menerima
perlakuan pemberian pupuk yang memiliki unsur hara yang sangat tinggi seperti
pupuk kimia.
SIMPULAN
Simpulan
yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah ;
1. Pupuk
organik berbahan tanaman azolla dapat dijadikan sebaga bahan pembuat pupuk
organik yang berkualitas.
2. Tanaman
azolla dapat diperbanyak dengan sangat cepat dengan menggunkan media tanam
berbahan pupuk organik.
SARAN
Saran yang dapat
diberikan dari penelitian ini adalah ;
- Petani
jangan takut untuk mulai menuju pertanian yang ramah lingkungan karena
teknologi pupuk organik yang kaya akan unsur hara dan mampu meningkatkan
hasil panen akan terus dapat berkembang.
- Petani
dapat mulai menggunakan pupuk organik berbahan tanaman azolla karena
menunjukkan hasil yang baik, murah dan juga ramah lingkungan.
- Jika
ingin memperbanyak tanaman azolla untuk dijadikan bahan pembuat pupuk organik
dapat memperbanyak tanaman azolla dengan menggunakan media tanam pupuk
organik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. “
Cara Membuat Pupuk Organik. http://organikdunia.blogspot.com
______. 2015. “Research DNA Azolla Japonica”.
http://fern.la.coocan.jp/Azollaceae/Azolla%20japonica/Azolla%20japonica.htm
______. 2015 “
Reproduksi Aseksual Tanaman Anabaena Azolla” http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Anabaena_azollae
______. 2015 “ Percobaan University of California
Davis”.http://theazollafoundation.org/growing-azolla/azolla-feed-pellets/
______. 2015“ Penyiapan Tempat Budidaya
Azolla” http://azollamagelang.blogspot.com/2013/08/cara-budidaya-azolla-microphylla-yang.html
Akrimin.
2015 “Makalah Aplikasi Ekstrak Azolla Microphylla Dalam Media Pasir Dan
Pengaruhnya Terhadap Serapan Hara Serta Hasil Tanaman Sawi (Brasicca Juncea L.)”.
http://www.azolla.web.id/2014/03/macam-macam-jenis-azolla.html
Efendi. 2015.
“Azolla yang Jarang Dilirik” http://epetani.deptan.go.id/budidaya/azolla-yang-jarang-dilirik-5927
Effendi Mahmud. 2015 “Azolla Sebagai Pakan Ternak
Dan Ikan”http://epetani.deptan.go.id/budidaya/azolla-yang-jarang-dilirik-5927
Budianto.
2013. “ Peran Bakteri Bagi Kehidupan”. http://budisma.web.id/peranan-bakteri-bagi-kehidupan.html
Gerbangpertanian.2012.”Penggunaan
Pupuk Organik Pada Tanaman”. http://www.gerbangpertanian.com
Hanum Chairani.
2008. “Teknik Budidaya Tanaman Untuk SMK
Jilid 3”. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Immanudin,
Syahrir. 2015 "Manfaat Azolla” http://www.wirausahaimpian.com/2013/09/usaha-budidaya-azolla-microphylla.html
Kuncarawati, I.L, Syarif Husein,
Misbah Rukhiyat. 2005. “Aplikasi
Teknologi Pupuk Organik Azolla Pada Budidaya Padi Sawah Di Desa Mandesan
Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar”.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/dedikasi/article/viewFile/931/986
Peters.
2015 “manfaat lain penggabungan azolla dalam budidaya padi”
http://theazollafoundation.org/azollas-uses/in-rice-production/
Saptiningsih,
Endang. 2007. “Peningkatan
Produktivitas Tanah Pasir untuk Pertumbuhan Tanaman Kedelai denganInokulasi
Mikorhiza dan Rhizobium. Laboratorium Struktur & Fungsi Tumbuhan,
Jurusan Biologi FMIPA Undip. Semarang.
Simonungkalit.
R. D. M.et al. “ Bakteri Penambat
Nitrogen”. balittanah.litbang.deptan.go.id.
Sunarto. 2009 “Makalah
Budidaya Azolla” http://www.slideshare.net/iekesiswanto/sistem-pertanian-terpadu
Usitani.
2013.”Keuntungan Dan Kerugian Penggunaan Pupuk Kimia Dan Pupuk Organik”. http://usitani.wrodpres.com/2009/02/26/dampak-negatif-penggunaan-pestisida/
Wikipedia
. 2015 “Azolla Caroliana” http://en.wikipedia.org/wiki/Azolla_caroliniana
Wikipedia.
2015 “ Jenis-Jenis Azolla Yang Tersebar Di
Dunia”http://en.wikipedia.org/wiki/Azolla
BUDIDAYA CABAI RAWIT SECARA ORGANIK
BUDIDAYA CABAI RAWIT DENGAN SISTEM ORGANIK BEBAS HAMA PENYAKIT DAN VIRUS
Budidaya tanaman secara organik (pertanian ramah lingkungan) sudah menjadi tren saat ini namun perlu diperhatikan bahwa petani haus siap akan resiko dan kendala yang akan dihadapi. Meskipun terkesan susah dan rumit namun jika sudah dicoba dan dipahami pertanian organik akan menjadi sangat menyenangkan. keunggulan sistem pertanian organiak antara lain
1. Menyehatkan, baik manusia dan lingkungan : karena tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia tentu saja sangat menyehatkan bagi alam. Mikro organisme baik yang bermanfaat bagi alam tetap terjaga kelestariannya. selain itu petani juga menjadi sehat karena tidak menyemprot dengan pestisida kimia. Biasanya petani akan merasa tenggorokan serat dan batuk batuk jika menggunakan pestisida kimia.
2. Tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit : Hal itu disebabkan dalam pertanian organik yang menggunakan bahan-bahan organik dimana bahan organik telah mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap sehingga pertumbuhan tanaman akan menjadi sehat. selain itu tanah yang dipupuk dengan pupuk organik juga sehat dan dapat menjadi tempat tumbuh yang baik bagi tanaman. bayangkan nenek kakek kita dulu bertani hanya mengandalkan pupuk hijau dan kotoran sapi untuk bertani namun tetap berhasil dan dibuktikan cucu cucunya tidak kelaparan (ilustrasi).
3. Biaya Saprodi menjadi berkurang :Karena menggunakan bahan-bahan alam yang bersifat alami yang mudah didapat dan mudah untuk dibuat seperti pupuk kandang dan pupuk hijau dan pestisida dari jamu-jamuan (daun sereh, daun intaran, daun kompre dll) semua didapat dengan mudah di alam.
4. Harga komoditi yang lumayan mahal : Saya katakan lumayan mahal karena saat ini tren sudah mulai mengarah ke pertanian organik namun belum sepenuhnya masyarakat menghargai produk sehat dan ramah lingkungan ini.
Namun perlu juga dicermati dan dipelajari komoditi apa yang hendak ditanam dan dibudidayakan. Saya ada 1 contoh dan pengalaman. Budidaya tanaman cabai rawit yang dilakukan di daerah marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Budidaya cabai rawit (di bali dikenal dengan cabai sret). Budidaya cabai sret ini dilakukan karena khusus untuk di bali harga cabai ini tidak pernah turun drastis seperti cabai besar. harga cabai ini cenderung stabil dan bahkan dapat naik hingga 100 ribu per kg tergantung musim dan permintaan.Apalagi untuk di Bali permintaan akan cabai ini sangat tinggi karena cabai ini sangat cocok untuk masakan bali (base genep dan lawar) Budidaya cabai di sini dilakukan pada tanah sawah kira-kira pada ketinggian 600 dpl. Petani hanya menggunakan pupuk kompos yang berasal dari kotoran sapi yang telah mengalami proses dan fermentasi. Untuk mengendalikan hama dan penyakit dilakukan dengan pestisida alami dan jamu-jamuan. Selain itu petani juga Menambahkan MOL (mikro organisme Lokal buatan petani) sebagai hormon dan pestisida (pembuatan MOL akan dibahas pada tulisan berikutnya). dan terbukti cara tersebut sukses pada tanaman cabai sret ini. bahkan dari pengamatan saya tanpa ada serangan kutu, jamur dan bahkan VIRUS.
Jadi buat kita yang ingin berbudidaya organik pastikan memahami karakteristik alam dan tanaman yang hendak dibudidayakan. Meskipun tidak semua komoditi dapat dengan mudah dibudidayakan secara organik namun percayalah beberapa komoditi sangan baik ditanam dengan metode ini.
berikut contoh tanaman cabai rawit Tersebut
Ini Penulis Nampang Exsis
I Made Surya Adi Putra, SP
Budidaya tanaman secara organik (pertanian ramah lingkungan) sudah menjadi tren saat ini namun perlu diperhatikan bahwa petani haus siap akan resiko dan kendala yang akan dihadapi. Meskipun terkesan susah dan rumit namun jika sudah dicoba dan dipahami pertanian organik akan menjadi sangat menyenangkan. keunggulan sistem pertanian organiak antara lain
1. Menyehatkan, baik manusia dan lingkungan : karena tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia tentu saja sangat menyehatkan bagi alam. Mikro organisme baik yang bermanfaat bagi alam tetap terjaga kelestariannya. selain itu petani juga menjadi sehat karena tidak menyemprot dengan pestisida kimia. Biasanya petani akan merasa tenggorokan serat dan batuk batuk jika menggunakan pestisida kimia.
2. Tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit : Hal itu disebabkan dalam pertanian organik yang menggunakan bahan-bahan organik dimana bahan organik telah mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap sehingga pertumbuhan tanaman akan menjadi sehat. selain itu tanah yang dipupuk dengan pupuk organik juga sehat dan dapat menjadi tempat tumbuh yang baik bagi tanaman. bayangkan nenek kakek kita dulu bertani hanya mengandalkan pupuk hijau dan kotoran sapi untuk bertani namun tetap berhasil dan dibuktikan cucu cucunya tidak kelaparan (ilustrasi).
3. Biaya Saprodi menjadi berkurang :Karena menggunakan bahan-bahan alam yang bersifat alami yang mudah didapat dan mudah untuk dibuat seperti pupuk kandang dan pupuk hijau dan pestisida dari jamu-jamuan (daun sereh, daun intaran, daun kompre dll) semua didapat dengan mudah di alam.
4. Harga komoditi yang lumayan mahal : Saya katakan lumayan mahal karena saat ini tren sudah mulai mengarah ke pertanian organik namun belum sepenuhnya masyarakat menghargai produk sehat dan ramah lingkungan ini.
Namun perlu juga dicermati dan dipelajari komoditi apa yang hendak ditanam dan dibudidayakan. Saya ada 1 contoh dan pengalaman. Budidaya tanaman cabai rawit yang dilakukan di daerah marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Budidaya cabai rawit (di bali dikenal dengan cabai sret). Budidaya cabai sret ini dilakukan karena khusus untuk di bali harga cabai ini tidak pernah turun drastis seperti cabai besar. harga cabai ini cenderung stabil dan bahkan dapat naik hingga 100 ribu per kg tergantung musim dan permintaan.Apalagi untuk di Bali permintaan akan cabai ini sangat tinggi karena cabai ini sangat cocok untuk masakan bali (base genep dan lawar) Budidaya cabai di sini dilakukan pada tanah sawah kira-kira pada ketinggian 600 dpl. Petani hanya menggunakan pupuk kompos yang berasal dari kotoran sapi yang telah mengalami proses dan fermentasi. Untuk mengendalikan hama dan penyakit dilakukan dengan pestisida alami dan jamu-jamuan. Selain itu petani juga Menambahkan MOL (mikro organisme Lokal buatan petani) sebagai hormon dan pestisida (pembuatan MOL akan dibahas pada tulisan berikutnya). dan terbukti cara tersebut sukses pada tanaman cabai sret ini. bahkan dari pengamatan saya tanpa ada serangan kutu, jamur dan bahkan VIRUS.
Jadi buat kita yang ingin berbudidaya organik pastikan memahami karakteristik alam dan tanaman yang hendak dibudidayakan. Meskipun tidak semua komoditi dapat dengan mudah dibudidayakan secara organik namun percayalah beberapa komoditi sangan baik ditanam dengan metode ini.
berikut contoh tanaman cabai rawit Tersebut
Ini Penulis Nampang Exsis
I Made Surya Adi Putra, SP
Kamis, 29 Oktober 2015
MENGUJI KUALITAS PUPUK ORGANIK
Tahukah kalian !! Bahwa pupuk organik yang kalian buat sendiri
secara mandiri dapat diuji untuk mengetahui kualitasnya secara sederhana. Hal
ini akan membantu kita mengetahui seberapa baik kualitas pupuk organik yang
kita hasilkan. Cara menguji kualitas pupuk organik itu aadalah dengan
menggunakan instalasi listrik sederhana. Lampu dihubungkan ke aliran listrik,
salah satu kabel dipisahkan dan dicelupkan ke larutan pupuk organik yang kita
buat. Jika nyala lampu semakin terang maka dipastikan pupuk organik yang kita
buat memiliki kandungan unsur hara yang tinggi, sedangkan jika nyala lampu
semakin redup maka pupuk organik yang kita buat memiliki kandungan unsur hara
yang rendah.
Itu disebabkan oleh pupuk memiliki KTK (Kapasitas Tukar Kation) dimana semakin banyak ion-ion yang bergerak menunjukkan pupuk tersebut baik sehingga dapat menyediakan unsur hara tersebut bagi tanaman akibat dari pergerakan ion-ion tersebut. hal tersebutlah yang juga dapat dideteksi secara sederhana dengan alat pengujian pupuk sederhana menggunakan lampu pijar.
(I Made Surya Adi,SP)

Gambar ini diambil dari "info-penyuluh.blogspot.com
Cara baru budidaya tanaman gumitir
FENOMENA BARU TERKAIT BUDIDAYA TANAMAN GUMITIR
"DAYA ADAPTASI BUNGA GUMITIR MEMILIKI RENTANG YANG TINGGI"
buat teman-teman APT dan sahabat APT foto ini saya ambil hari kamis 29 oktober 2015 di daerah blakiuh, kabupaten badung, Bali. yang menarik dari foto ini adalah ternyata bunga gumitir dapat tumbuh subur di daerah ini (blakiuh 650 dpl) dimana selama ini bunga gumitir yang sering digunakan sebagai sarana upacara masyarakat bali hanya dibudidayakan di daerah pegunungan 800 dpl ke atas.
1.Hal yang menarik dari budidaya gumitir ini adalah ternyata petani di sana tidak menggunakan mulsa plastik. tanpa menggunakan mulsa MPHP ternyata tanaman gimitir dapat tumbuh dengan baik dan subur. bayang kan dengan teknologi yang disederhanakan ini berapa petani dapat menghemat biaya untuk sarana pertanian (mulsa MPHP) yang mencapai 600 ribu per 20kg.
2. Dari foto ini terlihat ternyata bunga gumitir juga dapat tumbuh dengan baik pada tanah sawah. keuntungan dapat menanam di tanah sawah adalah seperti saat musim ini dimana kemarau terjadi dalam jangka waktu yang panjang. petani daerah tegalan tidak dapat dengan optimal menanam tanaman ini (daerah plaga, kintamani, karangasem). saat ini harga bunga gumitir di tingkat petani sangat baik mencapai 15 ribu per kilo itu disebabkan karena daerah tegalan tidak dapat menanam bunga gumkitir karena terkendala air. pada daerah tegalan walau dipaksakan dengan membeli air namun hasil tanaman tidak optimal tanaman tumbuh kerdil dan bunga hanya dapat dipanen dalam waktu yang singkat.
Dari info yang saya bagikan ini banyak hal yang dapat dipelajari.
1. jangan terlalu memaksakan diri dengan melawan kodrat alam, kita harus selaras dengan alam, Jangan paksakan menanam tanaman yang memerlukan air pada saat musim kemarau, namun berpindah tempatlah untuk menanam tanaman tersebut. dan jika tetap ingin menanam di daerah tegalan yang minim air, tanam lah komoditas yang sesuai yang membutuhkan air dalam jumlah yang sedikit.
2. Ilmu dan teknologi pertanian terus berkembang jangan terlalu percaya dengan 1 teknologi saja (ilmu pertanian itu tidak kaku dan fleksibel "kata pak surya") dengan kenyataan ini dapat dilihat ternyata gulma yang tumbuh di bedengan bunga gumitir tanpa MPHP tidak terlalu mengganggu pertumbuhan tanaman gumitir.
3. lihatlah harga produk pertanian dari sudut pandang kacamata yang luas, contoh: bunga gumitir tidak hanya tumbuh di daerah sentra-sentra bunga gumitir seperti petang, kintamani dan karangasem. Jadi jangan mencoba menanam bunga gumitir dalam jumlah yang besar karena melihat bahwa di daerah sentra tersebut tidak sedang menanam bunga gumitir (ingin untung banyak). Ingatlah daerah lain sangat berpotensi pula menanam tanaman yang sama. surveilah pasar terlebih dahulu jadilah petani yang cerdas dan modern. gunakan semua jaringan teman dan relasi untuk mensurvei pasar. jangan karena ingin untung besar kita malah buntung (merugi).
mungkin itu yang dapat saya bagi kali ini, buat rekan-rekan yang lain mari kita coba peduli dengan pertanian kita dan mari kita sebarkan ilmu dan informasi demi kemajuan pertanian kita.
(I MADE SURYA ADI PUTRA, SP,)
2. Dari foto ini terlihat ternyata bunga gumitir juga dapat tumbuh dengan baik pada tanah sawah. keuntungan dapat menanam di tanah sawah adalah seperti saat musim ini dimana kemarau terjadi dalam jangka waktu yang panjang. petani daerah tegalan tidak dapat dengan optimal menanam tanaman ini (daerah plaga, kintamani, karangasem). saat ini harga bunga gumitir di tingkat petani sangat baik mencapai 15 ribu per kilo itu disebabkan karena daerah tegalan tidak dapat menanam bunga gumkitir karena terkendala air. pada daerah tegalan walau dipaksakan dengan membeli air namun hasil tanaman tidak optimal tanaman tumbuh kerdil dan bunga hanya dapat dipanen dalam waktu yang singkat.
Dari info yang saya bagikan ini banyak hal yang dapat dipelajari.
1. jangan terlalu memaksakan diri dengan melawan kodrat alam, kita harus selaras dengan alam, Jangan paksakan menanam tanaman yang memerlukan air pada saat musim kemarau, namun berpindah tempatlah untuk menanam tanaman tersebut. dan jika tetap ingin menanam di daerah tegalan yang minim air, tanam lah komoditas yang sesuai yang membutuhkan air dalam jumlah yang sedikit.
2. Ilmu dan teknologi pertanian terus berkembang jangan terlalu percaya dengan 1 teknologi saja (ilmu pertanian itu tidak kaku dan fleksibel "kata pak surya") dengan kenyataan ini dapat dilihat ternyata gulma yang tumbuh di bedengan bunga gumitir tanpa MPHP tidak terlalu mengganggu pertumbuhan tanaman gumitir.
3. lihatlah harga produk pertanian dari sudut pandang kacamata yang luas, contoh: bunga gumitir tidak hanya tumbuh di daerah sentra-sentra bunga gumitir seperti petang, kintamani dan karangasem. Jadi jangan mencoba menanam bunga gumitir dalam jumlah yang besar karena melihat bahwa di daerah sentra tersebut tidak sedang menanam bunga gumitir (ingin untung banyak). Ingatlah daerah lain sangat berpotensi pula menanam tanaman yang sama. surveilah pasar terlebih dahulu jadilah petani yang cerdas dan modern. gunakan semua jaringan teman dan relasi untuk mensurvei pasar. jangan karena ingin untung besar kita malah buntung (merugi).
mungkin itu yang dapat saya bagi kali ini, buat rekan-rekan yang lain mari kita coba peduli dengan pertanian kita dan mari kita sebarkan ilmu dan informasi demi kemajuan pertanian kita.
(I MADE SURYA ADI PUTRA, SP,)
Senin, 26 Oktober 2015
MEMBUAT KOMPOS CAIR SEDERHANA
CARA MEMBUAT KOMPOS CAIR
BERIKUT MERUPAKAN CARA MEMBUAT KOMPOS CAIR
Dalam pembuatan kompos cair semua jenis bahan dapat digunakan, bahan yang berbeda akan menentukan kualitas kompos cair yang dihasilkan. Kompos cair ini merupakan komnpos cair yang paling sederhana dan paling mudah untuk dibuat dan tetap memiliki hasil yang baik.
Pembuatan disesuaikan dengan jumlah bahan yang digunakan, di sini menggunakan tong (drum) 400 liter
ALAT
1.
Sekop
2.
Ember
3. Tongkat
kayu
|
BAHAN
1. DRUM
(Kapasitas 400 L)
2. Dekomposer
(BK)
3. Gula
aren (0,5 kg)
4. Kotoran
Sapi basah + urin sapi (+ - 100 kg)
5. Air
6. Kapur
(dolomit)
Langkah kerja
1. Masukkan
kotoran sapi kira-kira 200 kg / 0,5 tong drum (400 L)
2. Masukkan
larutan BK (Dekomposer) sebanyak 5 L dengan
konsentrasi 5cc / L air
3. Masukkan
larutan air gula aren dengan konsentrasi 0,5 kg / 5 L air
4. Masukkan
2 – 5 kg kapur dolomit
5. Setelah
semua bahan dimasukkan tambahkan air hingga tong penuh lalu aduk dengan tongkat
kayu hingga merata.
6. Tutup
tong dengan plastik agar suasana menjadi kedap udara (an aerob)
7. Buka
tutup plastik setiap 3 hari sekali untuk menghilangkan kadar CO 2 pada kompos
cair.
8. Setelah
2-3 minggu pupuk kompos cair sudah dapat digunakan, ditkitai dengan tidak
adanya bau yang menyengat dan sudah ber aroma masam seperti tape (fermentasi)
(surya)
Langganan:
Postingan (Atom)