Sabtu, 31 Oktober 2015

MODUL PUPUK ORGANIK UNTUK SMK

MODUL PUPUK ORGANBIK UNTUK SMK PERTANIAN (AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA)

DAPAT DI DOWLOAD DI SINI
https://drive.google.com/file/d/0B3sHVq0hgIKReHFGRXVpNExoNjQ/view?usp=sharing

BUDIDAYA TANAMAN LABU SIAM (Sechium edule. L) SECARA ORGANIK

BUDIDAYA TANAMAN LABU SIAM (Sechium edule. L) SECARA ORGANIK

Labu siam (Sechium edule. L) sudah sangat terkenal di indonesia, Di daerah sunda labu siam ini dikatakan Lijet dan di daerah jawa dikatakan Jipang, sedangkan di daerah bali dikatakan Jepang. labu siam ini banyak memiliki manfaat dari buahnya yang enak untuk dimasak, pucuknya juga baik digunakan sebagai berbagai macam olahan sayuran.



Keunggulan dari budidaya tanaman labu siam secara organik adalah harga jual dari produk ini akan dapat ditingkatkan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Labu siam selama ini dikatakan mudah tumbuh dimana saja, namun perlu diperhatikan tanpa pengtahuan akan teknik budidaya labu siam maka untuk membudidayakan tanaman labu siam akan sulit. Untuk membudidayakan labu siam secara organik tidak berbeda jauh dengan budidaya tanaman lain secara organik dimana hal yang utama untuk diperhatikan adalah kesesuaian lahan yang akan ditanami labu siam, penggunaan pupuk organik dan pestisida organik. Labu siam sangat sesuai ditanam pada ketinggian 500 - 100 dpl. untuk dibawah 500 dpl pertumbuhan labu siam kurang baik dan memerlukan perawatan ekstra untuk menumbuhkannya. Tanaman labu siam juga menghendaki tanah yang berpasir dan tidak liat.

Berikut beberapa tips dalam budidaya tanaman labu siam secara organik.

Panca Usaha Tani

Penyediaan Bibit Unggul
Pembibitan tanaman labu siam dapat menggunakan buah dari labu siam yang dipanen pada musim sebelumnya, Buah yang digunakan dipastikan buah yang telah tua dan telah tumbuh akar dan tunas. karena karakteristik labu siam adalah akar dan tunas sudah dapat tumbuh walau buah masih tergantung di pohon. Dan pastikan memilih jenis buah dari labu siam yang bekualitas baik. labu siam yang berwarna hijau tua lebih disenangi pasar dan rasanya lebih enak dibandingkan jenis labu siam dengan warna hijau muda. Pada budidaya labu siam secara organik buah yang hendak digunakan bibit harus diambil dari pohon yang organik pula. hal tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas produk dan jaminan kepada konsumen.

Pengolahan tanah dan penanaman
Pengolahan tanah pada budidaya tanaman labu siam tidak begitu susah, dengan pengolahan yang sederhana (minimum tilage) labu siam tetap dapat tumbuh dengan baik. tanah yang diolah hanya tanah yang akan ditanamai labu siam saja. Dalam 1 lobang tanam dapat diisi 2 sampai 3 biji labu siam yang bertujuan untuk cadangan saat ada kematian.




Pemupukan dasar pada budidaya labu siam secara organik ini cukup menggunakan 5-8 kg pupuk kandang (kompos) yang sudah matang. pupuk tersebut cukup untuk mensuplai nunsur hara pada fase bembibitan (vegetatif awal labu siam)

Pengairan dan Penyiraman
Tanaman labu siam merupakan tanaman yang cocok ditanam di tanah berpasir dan tegalan jadi tipe pengairan yang dipilih adalah dengan penyiraman. tanaman labu siap tidak membutuhkan air yang banyak maka untuk di daerah dengan kelembaban tinggi penyiraman kadang tidak diperlukan lagi. Untuk melakukan penyiraman agar efektif dapat langsung disiram atau dikocor dengan air yang telah bercampur dengan kompos cair (cara pembuatan kompos cair ada pada artikel sebelumnya) sehingga cara tersebut menghemat biaya kerja petani.

Pemupukan
Pada dasarnya tanaman labu siam merupakan jenis lokal (non hibrida) yang memiliki karakter tidak boros akan pupuk. maka dari itu dalam pemupukan tanaman labu siam dapat dilakukan hanya 1 bulan sekali dengan pupuk tambahan selain pupuk dasar yaitu 10 kg kompos setiap satu bulan dan diberikan pada pangkal utama tanaman labu siam. selain itu untuk meningkatkan produksi tunas dan buah terutama pada musim kemarau dapat dilakukan dengan kocor pupuk organik cair dengan dosis 2 liter per pangkal batang labu siam.

Pengendalian hama dan penyakit
Pada budidaya tanaman labu siam secara organik wajib mengendalikan hama dan penyakit menggunakan bahan-bahan yang bersifat organik. Hama yang sering menyerang labu siam adalah jenis kutu-kutuan dan hama tersebut dapat dikendalikan dengan ekstrak sereh atau ekstrak daun kompre. untuk jenis penyakitn yang sering menyerang adalah jenis busuk batang dan dapat dikendalikan dengan ekstrak daun nimba atau ekstrak daun sirih (dapat juga menggunakan jenis ekstrak daun lain atau kombinasi). Dalam mengendalikan hama dan penyakit secara organik tidak harus kaku seperti menggunakan pestisida kimia. Dari pengalaman perbedaan jenis dan dosis tidak terlalu berpengaruh terhadap tanaman namun berpengaruh terhadap hama dan penyakit, karena pestisida organik bukan bersifat membunuh namun mencegah dan mengusir.

# Pemeliharaan
1. Tambahan dalam melakukan pemeliharaan tanaman labu siam adalah pastikan memasang tiang rambatan dan akan lebih baik lagi jika rambatan berupa para-para sehingga labu siam dapat melilit dan tumbuh pada para-para. fungsi lain dari p;ara-para adalah agar tanaman mendapat sinar yang penuh dan mudah dalam pemanenan.

2. Pastikan melakukan pemangkasan secara berkala (6 bulan sekali) karena karakteristik tanaman ini akan terus menumbuhkan tunas sehingga dengan tunas yang terlalu banyak dapat mengurangi jumlah buah yang dihasilkan. tips saat melakukan pemangkasan adalah, pemangkasan dapat dilakukan bersamaan dengan panen pucuk muda sehingga pemangkasan sekalian dengan panen pucuk muda yang hendak di jual.
pemangkasan terhadap cabang yang tua dan sudah mati juga wajib dilakukan untuk memberi kesempatan cabang baru untuk tumbuh.

Sapta Usaha Tani

Panen dan Pasca Panen

Pada tahap panen dan pasca panen, disinilah letak keunggulan produk organik. labu siam organik memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan labu siam dengan cara konvensional (kimia) labu siam organik memiliki rasa lebih manis, tekstur lebih renyah warna lebih cerah, serat lebih sedikit dan awet disimpan dalam jangka waktu yang lama. Untuk mendapatkan harga yang lebih baik dapat dilakukan pemanenan Baby labu siam. Labu siam baby lebih disukai untuk kalangan hotel dan restoran. Harga labu siam biasa di tingkst petani dapat mencapai 1000 rupiah per dua biji pada musim kering dan langka labu siam. Untuk harga labu siam organik dapat mencapai 2 kali lipat dari harga biasa. memang sampai saat ini belum banyak yang menghargai produk organik, namun peluang itu sudah mulai terbuka lebar terutama di daerah wisata seperti pulai BALI. Jika kita menagkap peluang ini lebih dahulu maka kita akan menguasai pasar tersebut.

Foto-foto diambil oleh team Beras sehat 1. Dr Gede Wijana, I Made Surya Adi Putra, SP, Kelompok tani Pucak Adeng, Angsri Kabupaten Tabanan.

Jumat, 30 Oktober 2015

POTENSI TANAMAN AZOLLA SEBAGAI PUPUK ORGANIK

POTENSI TANAMAN AZOLLA  (Azolla Caroliniana. WILD) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERKUALITAS DAN BERKELANJUTAN

KARYA TULIS







OLEH :

NI NYOMAN SURYANTINI        
(NIS. 556)




SMK NEGERI 1 PETANG
KABUPATEN BADUNG, PROPINSI BALI
2015






LEMBAR PENGESAHAN


JUDUL          :
POTENSI TANAMAN AZOLLA  (Azolla Caroliniana. WILD) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERKUALITAS DAN BERKELANJUTAN


NI NYOMAN SURYANTINI      (NIS. 556 )
KELAS XII APT 1
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA



KARYA TULIS INI TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN
OLEH



Kepala SMK Negeri 1 Petang


I Gusti Putu Asih, S.Pd




Pembina LKS


I Made Surya Adi Putra, SP





 
 
 







KATA PENGANTAR
“OM SWASTIASTU”
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilkiah ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan arahan berbagai pihak yang telah membantu dan meluangkan waktunya dalam penyusunan karya ilmiah yang berjudul  POTENSI TANAMAN AZOLLA  (Azolla Caroliniana. WILD) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERKUALITAS DAN BERKELANJUTAN Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Propinsi Bali yang telah memfasilitasi dalam kegiatan lomba LKS tingkat Nasional ini.
2.      Bapak  I Gusti Putu Asih, S.Pd, selaku kepala SMK Negeri 1 Petang yang telah memberikan bimbingan semangat dan fasilitas sehingga mempermudah dalam pembuatan karya ilmiah ini.
3.      Bapak I Made Surya Adi Putra, SP selaku guru pembimbing yang selalu setia membimbing, mengarahkan dan memberi jalan keluar dari setiap permasalahan yang ditemui
4.      Para Narasumber dan pihak-pihak lain yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini.
Semoga denga tulisan ini mata kita terbuka terhadap fenomena bidang pertanian khususnya bidang potensi tanaman lokal. Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam karya ilmiah ini. Penulis juga memohonkan kritik dan sarannya dalam upaya penyempurnaan karya tulis ini.
            Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermafaat bagi siapa saja yang membaca dan bisa digunakan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya. Sekian dan terima kasih “OM SHANTI, SHANTI, SHANTI OM”
                                                                                                




ABSTRAK
PERTUMBUHAN TANAMAN LOKAL AZOLLA (Azolla Caroliniana. WILD) PADA BERBAGAI JENIS MEDIA TANAM

            Kondisi pertanian saat ini yang cenderung tergantung dengan penggunaan pupuk kimia sudah memberi dampak negatif terhadap kwalitas tanah dan produk pertanian. Terobosan baru harus mulai dilakukan agar diperoleh pupuk yang lebih ramah lingkungan dan mampu menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman budidaya. Selain itu agar terlepas dari ketergantungan terhadap pupuk kimia maka pupuk tersebut juga harus tersedia dalam jumlah yang banyak dan mudah untuk dikembangkan. Salah satu tanaman yang berpotensi memenuhi kriteria tersebut adalah tanaman azolla (Azolla Caroliniana. WILD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pupuk organik yang berkualitas dan mampu diperbanyak sehingga dapat berkembang. Hasil penelitian menunjukkan pupuk organik berbahan dasar azolla mampu memberikan hasil yang terbaik pada tanaman lobak dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia atau pupuk berbahan organik lainnya. tanaman azolla juga mudah untuk diperbanyak dengan teknologi menggunakan media tanam pupuk organik. Bahkan media tanam ini mengalahkan perlakuan media tanam berbahan pupuk kimia.  


BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

Kondisi pertanian saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Pertanian saat ini cenderung menggunakan input berupa bahan kimia secara berlebih dalam teknik budidayanya. Bahaya sistem pertanian kimia tersebut salah satunya adalah residu yang terkandung pada produk pertanian yang dihasilkan. Nurul (2013) menyatakan beberapa sayuran dan buah yang dijual di pasaran saat ini masih mengandung zat kimia berbahaya bagi tubuh manusia. Jika zat tersebut dikonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan sakit bahkan kematian.
Penggunaan pupuk kimia memang mudah dan praktis bagi petani pada jangka waktu pendek, namun akibat penggunaannya dalam jangka waktu panjang yang dapat merusak dan mencemari tanah. Unsur hara yang terkandung dalam tanah dapat berkurang  dan mengakibatkan tanah menjadi  gersang dan tandus sehingga  susah diolah untuk dapat ditanami kembali. Tanaman menjadi sangat rawan terhadap hama, penyakit. Penggunaan pupuk kimia juga menyebabkan menurunyan daya kreasi terhadap petani yang diindikasikan dengan hilangnya pengetahuan lokal dalam mengelola lahan pertanian dan ketergantungan petani terhadap pupuk pabrikan.
Oleh karena itu, kita perlu mencari solusi yang tepat untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pupuk kimia tersebut. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan sistem pertanian organik. sistem pertanian organik adalah sistem pertanian dengan semua input dalam proses budidayanya menggunakan bahan-bahan organik seperti menggunakan pupuk organik.
Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami (Hanum, 2008). Pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman. Produk pertanian yang dihasilkan dari sistem pertanian organik akan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman untuk dikonsumsi.  
Penggunaan pupuk organik mampu meningkatkan kualitas produk hasil pertanian. Sayur hasil pertanian organik menampakkan warna yang lebih cerah dan tahan lama dibandingkan sayuran kimia. Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik akan lebih baik jika dibanding dengan pupuk kimia sehingga tanaman tidak mudah terserang penyakit dan tanaman lebih sehat. Untuk kesehatan manusia tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih menyehatkan karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan lebih banyak,terlihat dari kwalitas penggunaan pupuk organic yang mampu menampakkan warna yang lebih cerah dan tahan lama serta rasanya yang manis (gerbangpertanian.com, 2014).
Kendala penggunaan pupuk organik  saat ini adalah kandungan hara yang terkandung di dalamnya masih rendah sehingga dapat  mengakibatkan menurunnya hasil produksi pertanian. Saat ini berbagai teknologi sudah mulai diterapkan untuk meningkatkan unsur hara dari pupuk organik. salah satunya adalah dengan bioteknologi yaitu fermentasi bahan organik menjadi pupuk organik. Teknik fermentasi tersebut dapat meningkatkan kandungan hara pupuk organik dibandingkan tanpa dilakukan proses fermentasi (organikdunia.blogspot.com, 2014).
Salah satu bahan sumber pupuk organik yang dapat meningkatkan unsur hara yaitu tanaman Azolla (Azolla caroliniana. WILD). Tanaman azolla merupakan jenis tumbuhan tingkat tinggi yang dapat mengikat N bebas di udara. Perairan yang banyak mengandung azolla akan banyak mengandung unsur nitrogen (Budiyanto, 2013).
Setelah diperoleh pupuk organik dengan unsur hara yang tinggi maka harus diuji apakah bahan pembuat pupuk tersebut dapat tersedia secara terus menerus, sehingga mampu memenuhi kebutuhan petani. Karena suatu bahan dapat digunakan sebagai pupuk organik salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah bahan tersebut tersedia dalam jumlah yang banyak dan tersedia secara terus menerus. Oleh karena itu sumber pupuk juga harus dicobakan untuk diperbanyak, sehingga tidak tergantung dengan ketersediaanya di alam.
Secara alami tanaman azolla memang tersedia di alam, yaitu pada lahan persawahan, namun sampai saat ini belum ada usaha dan teknologi dalam memperbanyak tanaman azolla ini. Usaha perbanyakan tanaman azolla dapat dimulai dengan mengetahui media tanam yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
Media tanam harus disesuaikan dengan keadaan asli tanaman tersebut tumbuh. Secara umum azolla tumbuh pada lahan sawah yang tergenang dan berlumpur. Potensi media lain yang dapat dikembangkan adalah penggunaan pupuk organik pada media tanam azolla. Lahan sawah yang menggunakan lebih banyak pupuk organik pada lahan tersebut akan lebih banyak ditumbuhi azolla dibandingkan penggunaan pupuk kimia (Kuncarawati dkk, 2005)
Melihat potensi dari tanaman azolla tersebut penulis tertarik untuk menguji tanaman azolla sebagai bahan pupuk organik yang diduga dapat meningkatkan kwalitas pupuk organik. Selain itu ada upaya dalam usaha memperbanyak tanaman azolla sehingga sumber bahan pembuat pupuk dapat tersedia secara terus menerus.
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah ;
1.         Apakah pupuk organik berbahan tanaman azolla mampu menghasilkan pupuk organik yang berkualitas dengan kandungan unsur hara yang tinggi?
2.         Media tanam apakah yang terbaik digunakan dalam upaya memperbanyak tanaman azolla?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah;
1.      Untuk menemukan pupuk organik yang memiliki unsur hara yang tinggi yang dapat bersaing dengan pupuk kimia.
2.      Untuk mendapatkan media tanam yang terbaik dalam usaha memperbanyak tanaman azolla.
1.4  Manfaat
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah;
1.      Menjadi alternatif  bagi petani dalam budidaya sistem pertanian organik
2.      Dapat meningkatkan hasil produksi pertanian dengan harga yang murah dan tetap ramah lingkungan
3.      Diperoleh terknologi perbanyakan tanaman azolla, sehingga akan mudah untuk dikembangkan.
Manfaat akademis dari penelitian ini adalah;
  1. Menjadi sumber literatur bagi penelitian dibidang pertanian organik kedepan.

HASIL
Tabel 1. Rata-Rata Variabel Pengamatan Dari Setiap Perlakuan (14 hst)
NAMA PUPUK/ PARIABEL YANG DIAMATI
PANJANG
DAUN
JUMLAH DAUN
BERAT UMBI (g)
BERAT TOTAL (g)
KIMIA
24,7
9,7
16,7
114,7
ANABAENA AZOLLA
30,0
14,3
43,7
218,0
BIO URIN
26,0
10,3
18,0
114,3




PEMBAHASAN
Perbedaan pertumbuhan tanaman lobak akibat pemberian pupuk organik yang ditambahkan bahan organik mengandung bakteri terhadap pupuk bio urin menunjukkan respon yang positif. Pertumbuhan yang lebih tinggi ditunjukkan dari pertumbuhan tanaman azolla.  Penambahan bahan organik tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman lobak.
Penambahan bahan organik kedalam bahan azolla yang mengandung bakteri akan meningkatkan kemampuan bakteri dalam memfikasi N bebas di udara. Penambahan bahan organik seperti Azolla mengakibatkan bakteri yang sudah berkembang pada bio urin mendapat tambahan energi sehingga lebih aktif dan lebih cepat berkembang biak dibandingkan perlakuan bio urin secara tunggal. Simanungkalit (2013) menyatakan penambahan bahan organik yang diberikan ke tanah yang telah mengandung bakteri menyebabkan bakteri lebih banyak mengikat N bebas di udara.  
Selain penambahan bahan organik tersebut faktor bakteri yang terkandung dalam tanaman azolla juga mendukung pertumbuhan tanaman lobak. Tanaman azolla merupakan bakteri yang bersimbiose dengan bakteri anabaena. Simbiose tersebut menyebabkan Azolla mampu menangkap N bebas di udara (Maspary, 2013). Lebih lanjut penelitian Simanungkalit (2013), menunjukan penambahan bakteri pengikat N yang diberikan kepada benih tanaman ternyata dapat meninngkatkan 40% kadar N total tanaman di akhir panen, itu menunjukkan penambahan bahan organik yang mengandung bakteri sangat membantu penyediaan unsur hara pada pupuk organik.
Hasil penelitian Saptiningsih (2007), menunjukkan bahwa akar kedelei yang digunakan sebagai pupuk mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai di lahan pasir. Hal tersebut sejalan dengan hasil yang diperoleh dengan menambahkan bahan organik yang mengandung bakteri pengikat N seperti tanaman Azolla.
Keuntungan lain dari penambahan bahan organik ke dalam pupuk adalah dekomposisi pupuk akan berjalan lebih sempurna. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan protein pada sumber bahan pupuk yang mampu mempercepat proses fermentasi dan meningkatkan kesempurnaan proses fermentasi. Hendara (2013) menyatakan untuk meningkatkan kesempurnaan pengkomposan harus ditambahkan unsur nitrogen dalam bahan baku pembuat kompos. Unsur N akan menjadi makanan bagi bakteri pengurai dan hasilnya adalah proses fermentasi berjalan lebih sempurna dan lebih cepat. Proses fermentasi yang sempurna tersebut menyebabkan bau pada pupuk organik bio urin pada umumnya dapat berkurang bahkan dihilangkan.
Keuntungan lain pupuk organik ini adalah, harganya juga relatif murah bahkan gratis dibandingkan dengan pupuk kimia sehingga dapat mengurangi biaya produksi petani. Selain itu pupuk organik juga tidak mencemari lingkungan sehingga ke depan kegiatan pertanian dapat berjalan secara terus menerus.
Pada percobaan ke 2 (perbanyakan tanaman azolla) pada percobaan ini ternyata azolla dapat dikembangbiakkan dengan mudah pada media tanam pupuk organik. tanaman ini mampu berkembang menjadi dua kali lipat jumlah awalnya hanya dalam waktu 3 hari.
Pada perlakuan ini diduga kemampuan bersimbiose pada tanaman azolla menyebabkan tanaman azolla akan dapat berkembang lebih cepat menggunakan bahan-bahan organik dibandingakan media dengan bahan kimia (Gambar 9). Bakteri anabaena akan tumbuh lebih baik pada media organik yang bersifat alami.
Hal tersebutlah yang menyebabkan media dengan bahan dasar bahan organik lebih baik dibandingkan media dengan pupuk kimia. Selain itu tanaman azolla merupakan jenis tanaman paku-pakuan yang belum terbudidayakan (liar). Secara umum tanaman jenis paku-pakuan belum pernah dicobakan untuk dipupuk dengan pupuk kimia. Diduga tanaman ini belum dapat menerima perlakuan pemberian pupuk yang memiliki unsur hara yang sangat tinggi seperti pupuk kimia.

SIMPULAN
Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah ;

1.      Pupuk organik berbahan tanaman azolla dapat dijadikan sebaga bahan pembuat pupuk organik yang berkualitas.
2.      Tanaman azolla dapat diperbanyak dengan sangat cepat dengan menggunkan media tanam berbahan pupuk organik.

SARAN

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah ;

  1. Petani jangan takut untuk mulai menuju pertanian yang ramah lingkungan karena teknologi pupuk organik yang kaya akan unsur hara dan mampu meningkatkan hasil panen akan terus dapat berkembang.
  2. Petani dapat mulai menggunakan pupuk organik berbahan tanaman azolla karena menunjukkan hasil yang baik, murah dan juga ramah lingkungan.
  3. Jika ingin memperbanyak tanaman azolla untuk dijadikan bahan pembuat pupuk organik dapat memperbanyak tanaman azolla dengan menggunakan media tanam pupuk organik.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. “ Cara Membuat Pupuk Organik. http://organikdunia.blogspot.com
______. 2015. “Research DNA Azolla Japonica”. http://fern.la.coocan.jp/Azollaceae/Azolla%20japonica/Azolla%20japonica.htm
______. 2015 “ Reproduksi Aseksual Tanaman Anabaena Azolla” http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Anabaena_azollae
______. 2015 “ Percobaan  University of California Davis”.http://theazollafoundation.org/growing-azolla/azolla-feed-pellets/
Akrimin. 2015 “Makalah Aplikasi Ekstrak Azolla Microphylla Dalam Media Pasir Dan Pengaruhnya Terhadap Serapan Hara Serta Hasil Tanaman Sawi (Brasicca Juncea L.)”. http://www.azolla.web.id/2014/03/macam-macam-jenis-azolla.html
Efendi. 2015.  “Azolla yang Jarang Dilirik” http://epetani.deptan.go.id/budidaya/azolla-yang-jarang-dilirik-5927
Effendi Mahmud. 2015 “Azolla Sebagai Pakan Ternak Dan Ikan”http://epetani.deptan.go.id/budidaya/azolla-yang-jarang-dilirik-5927
Budianto. 2013.  “ Peran Bakteri Bagi Kehidupan”. http://budisma.web.id/peranan-bakteri-bagi-kehidupan.html
Gerbangpertanian.2012.”Penggunaan Pupuk Organik Pada Tanaman”. http://www.gerbangpertanian.com
Hanum Chairani. 2008. “Teknik Budidaya Tanaman Untuk SMK Jilid 3”. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Kuncarawati, I.L, Syarif Husein, Misbah Rukhiyat. 2005. “Aplikasi Teknologi Pupuk Organik Azolla Pada Budidaya Padi Sawah Di Desa Mandesan Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar”. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/dedikasi/article/viewFile/931/986
Peters. 2015 “manfaat lain penggabungan azolla dalam budidaya padi” http://theazollafoundation.org/azollas-uses/in-rice-production/
Saptiningsih, Endang. 2007. “Peningkatan Produktivitas Tanah Pasir untuk Pertumbuhan Tanaman Kedelai denganInokulasi Mikorhiza dan Rhizobium. Laboratorium Struktur & Fungsi Tumbuhan, Jurusan Biologi FMIPA Undip. Semarang.

Simonungkalit. R. D. M.et al. “ Bakteri Penambat Nitrogen”. balittanah.litbang.deptan.go.id.
Sunarto. 2009 “Makalah Budidaya Azolla” http://www.slideshare.net/iekesiswanto/sistem-pertanian-terpadu
Usitani. 2013.”Keuntungan Dan Kerugian Penggunaan Pupuk Kimia Dan Pupuk Organik”. http://usitani.wrodpres.com/2009/02/26/dampak-negatif-penggunaan-pestisida/
Wikipedia . 2015 “Azolla Caroliana” http://en.wikipedia.org/wiki/Azolla_caroliniana
Wikipedia. 2015 “ Jenis-Jenis Azolla Yang Tersebar Di Dunia”http://en.wikipedia.org/wiki/Azolla



BUDIDAYA CABAI RAWIT SECARA ORGANIK

BUDIDAYA CABAI RAWIT DENGAN SISTEM ORGANIK BEBAS HAMA PENYAKIT DAN VIRUS

Budidaya tanaman secara organik (pertanian ramah lingkungan) sudah menjadi tren saat ini namun perlu diperhatikan bahwa petani haus siap akan resiko dan kendala yang akan dihadapi. Meskipun terkesan susah dan rumit namun jika sudah dicoba dan dipahami pertanian organik akan menjadi sangat menyenangkan. keunggulan sistem pertanian organiak antara lain
1. Menyehatkan, baik manusia dan lingkungan : karena tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia tentu saja sangat menyehatkan bagi alam. Mikro organisme baik yang bermanfaat bagi alam tetap terjaga kelestariannya. selain itu petani juga menjadi sehat karena tidak menyemprot dengan pestisida kimia. Biasanya petani akan merasa tenggorokan serat dan batuk batuk jika menggunakan pestisida kimia.
2. Tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit : Hal itu disebabkan dalam pertanian organik yang menggunakan bahan-bahan organik dimana bahan organik telah mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap sehingga pertumbuhan tanaman akan menjadi sehat. selain itu tanah yang dipupuk dengan pupuk organik juga sehat dan dapat menjadi tempat tumbuh yang baik bagi tanaman. bayangkan nenek kakek kita dulu bertani hanya mengandalkan pupuk hijau dan kotoran sapi untuk bertani namun tetap berhasil dan dibuktikan cucu cucunya tidak kelaparan (ilustrasi).
3. Biaya Saprodi menjadi berkurang :Karena menggunakan bahan-bahan alam yang bersifat alami yang mudah didapat dan mudah untuk dibuat seperti pupuk kandang dan pupuk hijau dan pestisida dari jamu-jamuan (daun sereh, daun intaran, daun kompre dll) semua didapat dengan mudah di alam.
4. Harga komoditi yang lumayan mahal : Saya katakan lumayan mahal karena saat ini tren sudah mulai mengarah ke pertanian organik namun belum sepenuhnya masyarakat menghargai produk sehat dan ramah lingkungan ini.

Namun perlu juga dicermati dan dipelajari komoditi apa yang hendak ditanam dan dibudidayakan. Saya ada 1 contoh dan pengalaman. Budidaya tanaman cabai rawit yang dilakukan di daerah marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Budidaya cabai rawit (di bali dikenal dengan cabai sret). Budidaya cabai sret ini dilakukan karena khusus untuk di bali harga cabai ini tidak pernah turun drastis seperti cabai besar. harga cabai ini cenderung stabil dan bahkan dapat naik hingga 100 ribu per kg tergantung musim dan permintaan.Apalagi untuk di Bali permintaan akan cabai ini sangat tinggi karena cabai ini sangat cocok untuk masakan bali (base genep dan lawar) Budidaya cabai di sini dilakukan pada tanah sawah kira-kira pada ketinggian 600 dpl. Petani hanya menggunakan pupuk kompos yang berasal dari kotoran sapi yang telah mengalami proses dan fermentasi. Untuk mengendalikan hama dan penyakit dilakukan dengan pestisida alami dan jamu-jamuan. Selain itu petani juga Menambahkan MOL (mikro organisme Lokal buatan petani) sebagai hormon dan pestisida (pembuatan MOL akan dibahas pada tulisan berikutnya). dan terbukti cara tersebut sukses pada tanaman cabai sret ini. bahkan dari pengamatan saya tanpa ada serangan kutu, jamur dan bahkan VIRUS.
Jadi buat kita yang ingin berbudidaya organik pastikan memahami karakteristik alam dan tanaman yang hendak dibudidayakan. Meskipun tidak semua komoditi dapat dengan mudah dibudidayakan secara organik namun percayalah beberapa komoditi sangan baik ditanam dengan metode ini.

berikut contoh tanaman cabai rawit Tersebut





Ini Penulis Nampang Exsis


I Made Surya Adi Putra, SP

Kamis, 29 Oktober 2015

MENGUJI KUALITAS PUPUK ORGANIK

Tahukah kalian !!  Bahwa pupuk organik yang kalian buat sendiri secara mandiri dapat diuji untuk mengetahui kualitasnya secara sederhana. Hal ini akan membantu kita mengetahui seberapa baik kualitas pupuk organik yang kita hasilkan. Cara menguji kualitas pupuk organik itu aadalah dengan menggunakan instalasi listrik sederhana. Lampu dihubungkan ke aliran listrik, salah satu kabel dipisahkan dan dicelupkan ke larutan pupuk organik yang kita buat. Jika nyala lampu semakin terang maka dipastikan pupuk organik yang kita buat memiliki kandungan unsur hara yang tinggi, sedangkan jika nyala lampu semakin redup maka pupuk organik yang kita buat memiliki kandungan unsur hara yang rendah
Itu disebabkan oleh pupuk memiliki KTK (Kapasitas Tukar Kation) dimana semakin banyak ion-ion yang bergerak menunjukkan pupuk tersebut baik sehingga dapat menyediakan unsur hara tersebut bagi tanaman akibat dari pergerakan ion-ion tersebut. hal tersebutlah yang juga dapat dideteksi secara sederhana dengan alat pengujian pupuk sederhana menggunakan lampu pijar.
 (I Made Surya Adi,SP)




 Gambar ini diambil dari "info-penyuluh.blogspot.com

Cara baru budidaya tanaman gumitir

FENOMENA BARU TERKAIT BUDIDAYA TANAMAN GUMITIR
"DAYA ADAPTASI BUNGA GUMITIR MEMILIKI RENTANG YANG TINGGI"
buat teman-teman APT dan sahabat APT foto ini saya ambil hari kamis 29 oktober 2015 di daerah blakiuh, kabupaten badung, Bali. yang menarik dari foto ini adalah ternyata bunga gumitir dapat tumbuh subur di daerah ini (blakiuh 650 dpl) dimana selama ini bunga gumitir yang sering digunakan sebagai sarana upacara masyarakat bali hanya dibudidayakan di daerah pegunungan 800 dpl ke atas.
1.Hal yang menarik dari budidaya gumitir ini adalah ternyata petani di sana tidak menggunakan mulsa plastik. tanpa menggunakan mulsa MPHP ternyata tanaman gimitir dapat tumbuh dengan baik dan subur. bayang kan dengan teknologi yang disederhanakan ini berapa petani dapat menghemat biaya untuk sarana pertanian (mulsa MPHP) yang mencapai 600 ribu per 20kg.
2. Dari foto ini terlihat ternyata bunga gumitir juga dapat tumbuh dengan baik pada tanah sawah. keuntungan dapat menanam di tanah sawah adalah seperti saat musim ini dimana kemarau terjadi dalam jangka waktu yang panjang. petani daerah tegalan tidak dapat dengan optimal menanam tanaman ini (daerah plaga, kintamani, karangasem). saat ini harga bunga gumitir di tingkat petani sangat baik mencapai 15 ribu per kilo itu disebabkan karena daerah tegalan tidak dapat menanam bunga gumkitir karena terkendala air. pada daerah tegalan walau dipaksakan dengan membeli air namun hasil tanaman tidak optimal tanaman tumbuh kerdil dan bunga hanya dapat dipanen dalam waktu yang singkat.
Dari info yang saya bagikan ini banyak hal yang dapat dipelajari.
1. jangan terlalu memaksakan diri dengan melawan kodrat alam, kita harus selaras dengan alam, Jangan paksakan menanam tanaman yang memerlukan air pada saat musim kemarau, namun berpindah tempatlah untuk menanam tanaman tersebut. dan jika tetap ingin menanam di daerah tegalan yang minim air, tanam lah komoditas yang sesuai yang membutuhkan air dalam jumlah yang sedikit.
2. Ilmu dan teknologi pertanian terus berkembang jangan terlalu percaya dengan 1 teknologi saja (ilmu pertanian itu tidak kaku dan fleksibel "kata pak surya") dengan kenyataan ini dapat dilihat ternyata gulma yang tumbuh di bedengan bunga gumitir tanpa MPHP tidak terlalu mengganggu pertumbuhan tanaman gumitir.
3. lihatlah harga produk pertanian dari sudut pandang kacamata yang luas, contoh: bunga gumitir tidak hanya tumbuh di daerah sentra-sentra bunga gumitir seperti petang, kintamani dan karangasem. Jadi jangan mencoba menanam bunga gumitir dalam jumlah yang besar karena melihat bahwa di daerah sentra tersebut tidak sedang menanam bunga gumitir (ingin untung banyak). Ingatlah daerah lain sangat berpotensi pula menanam tanaman yang sama. surveilah pasar terlebih dahulu jadilah petani yang cerdas dan modern. gunakan semua jaringan teman dan relasi untuk mensurvei pasar. jangan karena ingin untung besar kita malah buntung (merugi).
mungkin itu yang dapat saya bagi kali ini, buat rekan-rekan yang lain mari kita coba peduli dengan pertanian kita dan mari kita sebarkan ilmu dan informasi demi kemajuan pertanian kita.
(I MADE SURYA ADI PUTRA, SP,)


Senin, 26 Oktober 2015

MEMBUAT KOMPOS CAIR SEDERHANA

CARA MEMBUAT KOMPOS CAIR 

BERIKUT MERUPAKAN CARA MEMBUAT KOMPOS CAIR 
Dalam pembuatan kompos cair semua jenis bahan dapat digunakan, bahan yang berbeda akan menentukan kualitas kompos cair yang dihasilkan. Kompos cair ini merupakan komnpos cair yang paling sederhana dan paling mudah untuk dibuat dan tetap memiliki hasil yang baik.

Pembuatan disesuaikan dengan jumlah bahan yang digunakan, di sini menggunakan tong (drum) 400 liter
ALAT
1.      Sekop
2.      Ember
3.      Tongkat kayu
BAHAN
1.      DRUM (Kapasitas 400 L)
2.      Dekomposer (BK)
3.      Gula aren (0,5 kg)
4.      Kotoran Sapi basah + urin sapi (+ - 100 kg)
5.    Air
6.      Kapur (dolomit)

Langkah kerja
1.      Masukkan kotoran sapi kira-kira 200 kg / 0,5 tong drum (400 L)
2.      Masukkan larutan BK (Dekomposer)  sebanyak 5 L dengan konsentrasi 5cc / L air
3.      Masukkan larutan air gula aren dengan konsentrasi 0,5 kg / 5 L air
4.      Masukkan 2 – 5 kg kapur dolomit
5.      Setelah semua bahan dimasukkan tambahkan air hingga tong penuh lalu aduk dengan tongkat kayu hingga merata.
6.      Tutup tong dengan plastik agar suasana menjadi kedap udara (an aerob)
7.      Buka tutup plastik setiap 3 hari sekali untuk menghilangkan kadar CO 2 pada kompos cair.
8.      Setelah 2-3 minggu pupuk kompos cair sudah dapat digunakan, ditkitai dengan tidak adanya bau yang menyengat dan sudah ber aroma masam seperti tape (fermentasi)

 (surya)