PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. Pengantar Materi
Penyusunan proposal atau usulan
penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan peneliti sebelum memulai
kegiatan PTK. Proposal PTK dapat membantu memberi arah dan gambaran pada
peneliti tentang apa yang akan dilakukan. Disamping itu proposal bisa membantu
menekan kesalahan yang mungkin terjadi selama penelitian berlangsung.
Melalui kegiatan belajar 2 ini, anda
diharapkan dapat menyusun sebuah proposal penelitian tindakan kelas yang
bermanfaat buat sekolah, terutama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang
akan anda lakukan sendiri.
a) Pengertian Proposal Penelitian
Langkah awal sebelum melaksanakan PTK
adalah membuat proposal. Proposal penelitian atau sering disebut juga sebagai
usulan penelitian. Proposal penelitian adalah suatu pernyataan tertulis
mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Dengan
kata lain, proposal PTK adalah gambaran terperinci tentang proses yang akan
dilakukan peneliti (guru) untuk memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas
pembelajaran, dalam rangka meningkatkan kualitas dari proses maupun hasil
pembelajaran itu sendiri.
Proposal PTK penelitian berkaitan
dengan pernyataan atas nilai penting dari suatu penelitian. Membuat proposal
PTK bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit namun menyenangkan di dalam
tahapan proses penelitian.
Mengingat proposal merupakan rencana
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan PTK, maka bila proposal
ini salah akan berdampak salah pula pada pelaksanaan penelitiannya. Oleh karena
itu, proposal harus dibuat dengan benar jika ingin pelaksanaan penelitiannya
benar. Jika PTK dilakukan melalui proses bimbingan, pembimbing tidak akan
mengizinkan peneliti mengambil data di lapangan sebelum proposal itu disetujui.
Jika PTK itu didanai sponsor, maka sponsor itu belum akan mencairkan dananya
selama proposal penelitiannya belum benar. Untuk itu proposal PTK harus dibuat
sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti.
a) Sistematika Proposal
Sistematika proposal PTK mencakup
unsur-unsur sebagai berikut:
Judul Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. ......................
B. .......................
( Berisikan teori-teori dan hasil
penelitian yang relevan untuk menyelesaikan masalah dan sebagai dasar melakukan
tindakan )
BAB III METODA PENELITIAN
A. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Prosedur Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data
E. Tim Peneliti
F. Rancangan Biaya Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Berikut ini adalah penjelasan tentang
isi sistimatika proposal PTK :
JUDUL PENELITIAN
Judul penelitian dinyatakan secara
singkat dan spesifik tetapi cukup jelas menggambarkan masalah yang akan
diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah serta nilai manfaatnya. Formulasi
judul dibuat sedemikian rupa agar menampilkan wujud PTK bukan penelitian pada
umumnya. Judul PTK minimal berisi informasi
tentang: (1) apa yang mau ditingkatkan ?; (2) menggunakan tindakan apa ?;
(3) siapa yang akan ditingkatkan ?.
Berikut contoh judul PTK dalam
pendidikan dasar:
(1) Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI melalui pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran IPS
(dapat dituliskan topik bahasan dan juga mata pelajarannya) di SD Negeri
Banjarsari, Bandung.
(2) Penerapan pembelajaran model Problem Based Learning untukmeningkatkan kemampuan pemecahan
masalah pada mata pelajaran Fisika Kelas VII di SMP XXX.
(3) Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri pada Mata
Pelajaran Geografi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep tentang Perpindahan
Penduduk di SMP Negeri 01 Bandung.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Tujuan utama PTK adalah untuk
memecahkan permasalahan pembelajaran. Untuk itu dalam latar belakang masalah,
peneliti menceritakan apa yang menjadi permasalahan dan hal-hal yang melatar
belakanginya. Peneliti dalam latar belakang masalah ini seolah-olah sebagai
seorang mata-mata yang sedang mengamati penyelenggaraan pembelajaran di kelas
tempat terjadinya perkara.
Masalah yang dipilih atau yang baik
untuk dijadikan dasar penelitian adalah :
(1) Masalah yang diteliti adalah benar-benar masalah
pembelajaran yang terjadi di sekolah.
(2) Masalah tersebut di bawah kewenangan guru untuk
memecahkannya.
(3) Masalah yang akan diteliti merupakan suatu masalah
penting dan bermanfaat buat sekolah dan mendesak untuk dipecahkan.
(4) Praktis (mudah dan ketersediaan waktu, biaya, dan daya
dukung lainnya) dalam pelaksanaannya.
Untuk itu, dalam uraian latar
belakang masalah perlu memperhatikan dan memaparkan hal-hal berikut:
(1) Kondisi ideal atau kondisi yang diharapkan dari
penyelenggaran pembelajaran, terutama dikaitkan dengan permasalahan yang
dijadikan penelitian.
(2) Penjelasan terhadap hal-hal yang diduga menjadi akar penyebab dari masalah tersebut. Secara cermat dan
sistematis berikan alasan (argumentasi) bagaimana dapat menarik kesimpulan
tentang akar masalah itu.
(3) Untuk memunculkan alasan-alasan kenapa memilih judul atau
masalah tersebut peneliti dapat mengacu pada peraturan perundangan atau ketentuan
lain tentang sekolah atau lebih spesifik tentang penyelenggaraan pembelajaran,
yang dalam implementasinya belum efektif dilakukan.
(4) Perkiraan tindakan untuk mengatasi kesenjangan/mengatasi
masalah/memperbaiki kondisi yang ada
(5) Ada baiknya latar belakang ditutup dengan kalimat kunci
yang menekankan pentingnya masalah tersebut untuk segera diteliti dan dampaknya
jika penlitian tersebut ditunda-tunda.
B. Rumusan
Masalah
Pada bagian ini umumnya terdiri atas
jabaran tentang rumusan masalah, dan cara pemecahan masalah.
Perumusan Masalah, berisi rumusan
masalah penelitian. Perumusan masalah adalah usaha untuk
menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian tentang apa saja yang perlu
dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya
dengan mengemukan alternatif
tindakan yang akan dilakukan dan hasil positif yang diperkirakan sebagai hasil/dampak dari penerapan tindakan
yang dimaksud. Masalah yang telah dirumuskan dengan baik bukan saja membantu
memusatkan pikiran, tetapi juga sekaligus mengarahkan cara berpikir peneliti. Dalam perumusan masalah juga dapat diuraikan atau dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi
batasan PTK, jika
diperlukan. Berikut ini
dapat dilihat contoh sebuah rumusan masalah:
(1) Apakah dengan pembelajaran model Problem Based Learning dapatmeningkatkan kemampuan pemecahan
masalah siswa pada mata pelajaran Fisika Kelas VII
di SMP XXX ?
(2) Bagaimana langkah-langkah penerapan model Problem Based Learningyang
efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah siswapada mata pelajaran Fisika Kelas VII
di SMP XXX ?
Pemecahan Masalah, merupakan
uraian tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Cara atau langkah-langkah pemecahan masalah diuraikan berdasarkan akar penyebab permasalahan dalam
bentuk tindakan yang jelas dan terarah. Alternatif pemecahan hendaknya
mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis
masalah.
C. Tujuan
dan Manfaat Penelitian
Tujuan PTK merupakan pernyataan tentang
perubahan yang diharapkan dari hasil kegiatan penelitian, untuk itu perlu
dirumuskan secara jelas. Perumusan tujuan harus konsisten atau sejalan dengan
hakikat permasalahan yang telah dikemukakan dalam bagian-bagian sebelumnya.
Sebagai contoh dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan
prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi pembelajaran
yang dianggap sesuai, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar
dan lain sebagainya. Pengujian dan/atau pengembangan strategi pembelajaran
bukanlah merupakan rumusan tujuan PTK. Termasuk juga pengembangan ilmu,
bukanlah prioritas dalam menetapkan tujuan PTK. Selanjutnya perlu juga
diperhatikan ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif.
Sejalan dengan contoh rumusan
permasalahan yang telah disampaikan di atas, berikut ini adalah contoh
dari tujuan penelitian :
(1) Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah pada mata pelajaran
Fisika Kelas VII di SMP XXX melalui penerapan pembelajaran
model Problem Based Learning.
(2) Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan model Problem Based Learning yang efektirangka dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata
pelajaran Fisika Kelas VII di SMP XXX ?
Di samping tujuan PTK di atas, juga
perlu diuraikan dalam bentuk manfaat dari penelitian. Dalam hal ini,
perlu dipaparkan secara spesifik tentang manfaat yang dapat diperoleh, misalnya
bagi siswa, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi rekan-rekan guru lainnya
serta bagi dosen LPTK sebagai pendidik guru.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bagian ini berisikan uraian tentang
konsep atau prinsip secara teori yang terkait dengan masalah/tindakan yang
diteliti, dan dijadikan sebagai dasar dalam pemecahan masalah. Jadi pada bagian
ini diuraikan landasan konseptual dalam arti teoritik yang digunakan peneliti
dalam menentukan alternatif pemecahan masalah. Dengan kata lain, pada bagian
ini peneliti dapat menuliskan berbagai teori berdasarkan kajian kepustakaan
yang berkaitan dengan masalah dan tindakan yang diambil. Dalam bagian ini juga
dapat diuraikan kajian pustaka, yang berasal dari pengalaman/hasil
penelitian PTK sendiri yang relevan maupun dari pengalaman pelaku-pelaku PTK
lainnya. Uraian ini digunakan untuk menyusun
kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.
Sebagai contoh, akan dilakukan PTK
yang menerapkan model pembelajaran kontekstual sebagai jenis tindakannya. Pada
kajian pustaka harus jelas dapat dikemukakan:
(1) Bagaimana teori pembelajaran
kontekstual, siapa saja tokoh-tokoh dibelakangnya, bagaimana sejarahnya, apa
yang spesifik dari teori tersebut, persyaratannya, dll.
(2) Bagaimana bentuk tindakan yang
dilakukan dalam penerapan teori tersebut pada pembelajaran, strategi
pembelajarannya, skenario pelaksanaannya, dll.
(3) Bagaimana keterkaitan atau pengaruh
penerapan model tersebut dengan perubahan yang diharapkan, atau terhadap
masalah yang akan dipecahkan, hal ini hendaknya dapat dijabarkan dari berbagai
hasil penelitian yang sesuai.
(4) Pada bagian akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan dalam
penelitian. Hipotesis tindakan adalah merupakan jawaban sementara terhadap
hasil tindakan yang diambil untuk memecahkan permasalahan. Beberapa ahli
menyebutkan bahwa terdapat dua variabel pada hipotesis dalam penelitian
tindakan kelas, yaitu variabel tindakan dan variabel masalah. Secara sederhana
hipotesis tindakan itu adalah merupakan gabungan dari masalah nyata di kelas
dan tindakan yang diambil sebagai pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh
berikut ini adalah bentuk rumusan dari hipotesis tindakan, yaitu “Penerapan
pembelajaran model Problem
Based Learningmampu meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah siswa pada mata pelajaran Fisika Kelas VII
di SMP XXX”.
BAB III METODA PENELITIAN
Pada bagian ini diuraikan secara jelas hal-hal yang berkaitan dengan
metodologi penelitian yang akan dilakukan. Minimal memuat informasi tentang
hal-hal berikut ini :
(1) Subjek, lokasi dan waktu penelitian. Pada bagian ini disebutkan atau
diuraikan hal-hal berikut ini :
· karakteristik dari subjek/sasarana penelitian (misal dalam hal ini
subjeknya siswa), seperti jumlah siswa di kelas berapa dan bagaimana
karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita.
Latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat
kemampuan dan lain sebagainya.
· dimana lokasi/tempat dilaksanakan penelitian, dan
· kegiatan berikut jadual pelaksanaan penelitian. Berikut ini dapat dilihat
contoh kegiatan dan jadual penelitian.
Jadual PTK
No.
|
Kegiatan
|
Waktu Pelaksanaan
|
1
|
Membuat proposal
|
01 sd 30
Januari 2015
|
2
|
Menyeminarkan proposal
|
01 sd 07
Februari 2015
|
3
|
Merevisi proposal
|
08 sd 15
Februari 2015
|
4
|
Melaksanakan penelitian
|
16 sd 16 Mei
2015
|
5
|
Menyusun draft laporan
|
17 sd 31 Mei
2015
|
6
|
Menyeminarkan hasil penelitian
|
01 sd 31 Juni
2015
|
7
|
Menyusun laporan akhir
|
08 sd 15 Juni
2015
|
(2) Prosedur Penelitian. Berisikan uraian tentang langkah-langkah penelitian,
mulai dari persiapan sampai penyajian laporan. Secara garis besar bagian ini
bisa memuat informasi tentang :
(a) Persiapan penelitian: mulai dari kajian masalah, studi kepustakaan,
penyiapan instrumen, sarana tindakan dll.
(b) Pelaksanaan penelitian: berisikan gambaran umum tentang siklus penelitian
yang akan dilakukan
(c) Indikator keberhasilan tindakan penelitian
(d) Penyusunan laporan penelitian
(e) Penyajian laporan penelitian
(3) Teknik Pengumpulan Data. Pada bagian ini ditunjukan dengan jelas jenis data
yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan proses maupun dampak tindakan
perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan atau kekurang berhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang
dilakukan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi
keduanya. Teknik pengumpulan data yang lazim dilakukan dalam PTK adalah metode
observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan tes. Khusus untuk observasi
atau pengamatan jangan diartikan sebagai suatu aktivitas yang sempit sekedar
pengamatan menggunakan indera mata. Akan tetapi bisa diartikan sebagai kegiatan
pemusatan perhatian pada suatu objek menggunakan seluruh alat indera, seperti
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Untuk keperluan ini
peneliti juga perlu merancang instrumen untuk tahap pengamatan.
(4) Teknik Analisis Data. Pada bagian ini di uraikan bagaimana data itu
dianalisis, mulai dari cara mentabulasi, mengolah dan menyimpulkan data yang
diperoleh dari hasil tindakan yang dilakukan.
(5) Tim peneliti dan tugasnya, pada bagian ini hendaknya dicantumakan nama-nama
anggota tim peneliti dan uraian tugas peran setiap anggota tim peneliti serta
jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.
(6) Rencana anggaran, meliputi kebutuhan dukungan financial untuk tahap
persiapan pelaksanan penelitian, dan pelaporan.
LAMPIRAN (Lain-lain yang dianggap perlu seperti rancangan materi dan pembelajaran
yang akan dilaksanakan, serta alat pengumpulan data).
Semoga dengan artikel ini kita sudah mulai ingin menggerakkan tangan kita untuk mencoba menulis, meski hanya sebatas proposal.
selamat mencoba!!
Halo, saya Helena Julio dari Ekuador, saya ingin berbicara tentang Layanan Pendanaan Le_Meridian tentang topik ini.Le_Meridian Layanan Pendanaan memberi saya dukungan keuangan ketika semua bank di kota saya menolak permintaan saya untuk memberi saya pinjaman 500.000,00 USD, saya mencoba semua yang saya bisa untuk mendapatkan pinjaman dari bank-bank saya di sini di Ekuador tetapi mereka semua menolak saya karena kredit saya rendah tetapi dengan rahmat Tuhan saya jadi tahu tentang Le_Meridian jadi saya memutuskan untuk mencoba mengajukan permohonan pinjaman. dengan insya Allah mereka memberi saya pinjaman 500.000,00 USD permintaan pinjaman yang ditolak bank-bank saya di sini di Ekuador, sungguh luar biasa melakukan bisnis dengan mereka dan bisnis saya berjalan dengan baik sekarang. Berikut adalah Email Investasi Pendanaan Le_Meridian / Kontak WhatsApp jika Anda ingin mengajukan pinjaman dari mereka.Email:lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.comWhatsApp Contact: + 1-989-394-3740.
BalasHapus